Advertisement
Mimpi Mewujudkan Swasembada Ayam Kampung di Sleman

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Potensi peternakan ayam kampung di Indonesia sangat tinggi. Meski bukan mimpi, masih banyak persoalan yang dihadapi menuju swasemabda ayam kampung.
Ketua Peternak Ayam Kampung Unggul (Kopakub) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Yadiman mengatakan bisnis peternakan sampai saat ini masih masih dikuasai pemain besar. Dari hulu hingga hilir. Para peternak masih menjadi buruh karena dihantam banyak persoalan.
Advertisement
Di sisi lain, potensi pengembangan peternakan ayam kampung bisa mencapai Rp70 triliun per tahun. "Kondisi ini tidak lepas dari sistem manajemen produksi ayam yang masih tradisional. Peternak jarang memikirkan bagaimana mengelola usaha peternakan ayamnya secara berkelanjutan," katanya dalam kegiatan Kopakub di Pandowoharjo, Sleman, Rabu (24/6/2021).
Ditambah lagi, katanya, peternak ayam mikro juga tidak memiliki kewenangan ketika memelihara ayam. Jika ada yang mulai berpikir peternakannya dikelola laiknya industri, maka mereka kesulitan mendapatkan DOC yang berkualitas. "Peternak ini bisa kesulitan mendapatkan pakan yang bernutrisi namun harga terjangkau. Termasuk pasar yang konsisten agar tidak mengalami kerugian," katanya.
Persoalan pelik lainnya, kata Yadiman terletak pada rendahnya mentalitas peternak dan keterampilan teknis untuk beternak secara efektif dan efisien. Peliknya lagi, para peternak mikro ini juga kurang mendapatkan perlindungan yang saling bersinergi dari instansi pemerintah.
"Untuk itulah, koperasi Peternak Ayam Kampung Unggul Balitbangtan atau disingkat Kopakub ini hadir sebagai lembaga pemberdaya bagi peternak ayam kampung KUB seluruh Indonesia. Kopagub merupakan koperasi peternak ayam KUB yang pertama di Indonesia yang berbasis digital. Berbentuk Koperasi Primer, yang anggotanya seluruh peternak ayam KUB Indonesia," katanya.
BACA JUGA: Ketersediaan Oksigen di RSUD Nyi Ageng Serang Masih Cukup
Sementara Ahmad Zabadi Dirjen bidang Perkoperasian Kementrian Koperasi dan UMKM mendorong para peternak untuk bergabung dalam koperasi. Dengan membentuk koperasi diharapkan peternak dapat meningkat ketrampilan teknis, membangun jiwa wirausaha.
"Para peternak harus terus meningkatkan kemampuan untuk meningkatkan kesejahteraannya, sehingga memberi dampak pada skala nasional perekonomian Indonesia," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri Nusron Ajak Kepala Daerah Se-Sulawesi Berbagi Tanggung Jawab Selesaikan RDTR
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
- Kasus Pelecehan Anak di Kasihan Dilaporkan ke Polres Bantul, Korban Siswi Berusia 6 Tahun
Advertisement
Advertisement