Advertisement

TBY Hadirkan Pasar Kangen 2021 Virtual, Jual Geblek Lewat Web & Delivery

Yosef Leon
Kamis, 28 Oktober 2021 - 05:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
TBY Hadirkan Pasar Kangen 2021 Virtual, Jual Geblek Lewat Web & Delivery Suasana penyelenggaraan Pasar Kangen oleh TBY yang dilakukan sebelum pandemi Covid/19 melanda. (Dok. Pasar Kangen TBY)

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Taman Budaya Yogyakarta (TBY) kembali menghadirkan gelaran Pasar Kangen 2021 untuk menyapa pecinta kuliner dan produk-produk lawas se-antero Jogja. Mengambil tema Gathuk tanpa Kepethuk, Pasar Kangen 2021 akan digelar sepenuhnya daring pada 28 Oktober-6 November mendatang.

Kepala Seksi Penyajian dan Pengembangan Seni Budaya TBY, Budi Supardi mengatakan, setelah absen pada tahun lalu akibat pandemi Covid-19, kini penyelenggaraan Pasar Kangen kembali dihadirkan. Konsep acara yang biasanya digelar secara fisik di halaman TBY, kini harus disesuaikan akibat pandemi.

Advertisement

"Pasar kangen TBY 2021 akan digelar secara daring dan rekomendasi sudah turun, skemanya nanti taping video dan recording lalu diunggah di web, youtube dan medsos secara virtual. Kan biasanya sebelumnya digelar di halaman TBY secara fisik, sekarang belum bisa dan seluruhnya Pasar Kangen 2021 akan digelar daring," kata Budi, Selasa (26/10/2021).

Sama seperti penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya, beragam kuliner lokal dan khas dari berbagai daerah di DIY serta barang-barang atau produk lawas akan hadir memanjakan pengunjung. Semuanya itu nantinya ditampilkan di situs web www.pasarkangen.com. Lebih dari 100 usaha kecil menengah (UKM) dan pelaku seni ikut berpartisipasi dalam acara tahunan ini.

"Transaksinya semua online, baik perajin, seni tradisi, atau yang lain. Kita kan juga melibatkan pelaku UKM tiap kabupaten/kota dan itu mewakili semua ikon yang ada di DIY. Misalkan geblek yang khas Kulonprogo itu ya jualnya online melalui web dan nanti skemanya delivery. Jadi mau tidak mau memang konsepnya kita ubah, tapi kegiatan dan ekonomi tetap jalan," ujarnya.

Baca juga: Bocah 12 Tahun Asal Kulonprogo Wakili DIY dalam Lomba Wayang Golek Tingkat Nasional

Budi menyebut, proses pengambilan video dan cuplikan pendek (teaser) panganan, kegiatan seni dan berbagai penampil telah dilakukan beberapa waktu lalu. Nantinya materi akan diunggah bertepatan dengan dimulainya penyelenggaraan Pasar Kangen 2021 yakni pada 18 Oktober mendatang.

"Kita kan sebagai fasilitatornya, semua kegiatan di Pasar Kangen tujuannya adalah mempertemukan pelaku seni, UKM dan lain sebagainya untuk meningkatkan daya saing dan produk mereka, misalnya di Kota Jogja yang ingin kita angkat kipo yang khas Kotagede, atau yang lain nah ini kan kesempatan agar panganan lokal bisa lebih dikenal dan eksis," kata Budi.

Kepala TBY, Diah Tutuko Suryandaru mengatakan, gelaran Pasar Kangen 2021 tidak bertujuan ekonomi dan seremonial belaka. Selain ingin mengajak pengunjung bernostalgia dengan ragam panganan serta kuliner tempo dulu maupun produk lawas, pihaknya ingin mengajak masyarakat untuk melestarikan budaya transaksi pada kegiatan pasar.

Menurut Diah, belakangan kecanggihan teknologi membuat proses dan kegiatan transaksi pasar perlahan-lahan menjadi tergerus. Tawar menawar, dialog pembeli dan penjual serta aspek sosial budaya yang hadir di dalam pasar fisik diubah ke dalam bentuk instan pasar digital.

"Karenanya melalui Pasar Kangen 2021 yang masih dalam suasana pandemi Covid-19 ini, kami ingin kembali mengolaborasikan kegiatan seni dan pertunjukan serta transaksi pasar. Meskipun digelar secara daring namun, kami harap tidak menghilangkan esensi pasar yang sebenarnya," kata Diah. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement