60 Karya Pelukis Tersohor Hadir dalam Srawung Rasa di Sleman
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Puluhan lukisan dari pelukis tersohor dipamerkan dalam Pameran Lukisan di Peace Village, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Senin (20/12/2021). Pameran bertajuk Srawung Rasa ini yang belangsung hingga 26 Desember mendatang.
Koordinator Pameran Bambang Paningron mengatakan pameran tersebut menghadirkan 60 lukisan dari para perupa dari berbagai daerah dan latar belakang berbeda. Mereka membentuk ruang untuk saling bersilaturrahmi dan mengenal satu sama lain.
Advertisement
"Total lukisan ada 60an. Pameran ini bertajuk Srawung Rasa. Pameran ini membangun ruang silaturrahmi karena judulnya srawung rasa, saling berkenalan dengan karyanya yang sebelumnya mungkin belum pernah ketemu," kata Bambang.
Sesuai temanya, kata Bambang, pameran tersebut mempertemukan berbagai seniman tersohor. Mereka berasal dari berbagai kelompok seni yang tidak memilih dan memilah. Seperti karya Bayu Wardhana, Dewobroto, Etoen Alfakir, Godod Sutejo, Kaji Habeb, Nasirun, dan Robert Nasrullah.
Karya-karya lainnya yang dipamerkan merupakan lukisan Sriyadi Srintil, Oentoeng Nugroho, Wahudi bahkan lukisan karya Yenny Wahid turut dipamerkan dalam event tersebut.
BACA JUGA: 2 Anggota TNI Mendekam di Tahanan karena Bantu Rachel Vennya Kabur
Sesuai temanya, Srawung secara filosifi berarti sebentuk rasa yang muncul untuk saling belajar atau menimba ilmu (ngangsu kawruh), menyampaikan masalah, dan mengungkapkan perasaan (ngudiroso).
"Ini mereka yang pernah hadir di sini, bersepakat untuk menggelar pameran bersama. Dari pergaulan yang dilakukan, mereka bersepakat menghadirkan karya seni di sini," kata seniman Jogja ini.
Menurut Bambang, semakin banyak ruang terbuka dan membuka diri untuk menghadirkan berbagai ekspresi seni justru menggembirakan. Dengan demikian, maka tidak akan muncul kekhawatiran dengan perkembangan seni dan budaya.
"Semakin terbuka masyarakat bisa saling menghargai karya seni dan budaya. Kita tidak akan khawatir ketika berhadapan dengan hal-hal yang negatif dari luar," katanya.
Ketua Panitia Pameran Karsono mengatakan srawung rasa merupakan istilah Jawa yang berarti pertemuan yang dilakukan lebih dari satu orang atau kelompok. Dengan srawung masyarakat bisa saling ngudoroso atau berbagi rasa menyampaikan realitas kehidupan yang terjadi di sekitarnya tidak hanya dalam pikiran namun juga bisa pengungkapan perasaan
Peace Village selama ini menjadi salah satu ruang temu, ruang dialog para seniman khususnya di DIY sekaligus menjadi ruang eksplorasi dan pengembangan kreativitas secara kolektif. Tema-tema sosial, toleransi, keberagaman di sini diberikan ruang ekspresi melalui media seni lukis.
"Kami berharap melalui beragam kreativitas, nilai-nilai inklusivitas, keragaman, kemanusiaan dan kedamaian dikembangkan yang dituangkan dalam karya-karya lukis ini mengajarkan banyak hal kepada masyarakat," harap Karsono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Jumat 22 November 2024: Di Kantor Kelurahan Godean
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Jumat 22 November 2024
- Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Kota Jogja Jumat 22 November 2024
- Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 22 November 2024: DIY Hujan Ringan Siang hingga Malam
Advertisement
Advertisement