Advertisement
Relokasi Dinilai Tak Hilangkan PKL dari Malioboro, hanya...

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Relokasi pedagang kaki lima (PKL) di Malioboro diklaim tidak akan menghilangkan keberadaan pedagang dari kawasan utama wisata di Kota Jogja itu tetapi justru memberikan ruang khusus untuk aktivitas jual beli. Hal itu diutarakan Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi.
“Pedagang tidak dipindah dari Malioboro. Tetap ada di Malioboro. Hanya saja dikumpulkan di tempat khusus yang juga masih ada di Malioboro,” katanya di Jogja, Kamis (20/1/2022).
Advertisement
Rencananya, ribuan PKL di sepanjang Jalan Malioboro akan dipindahkan ke dua lokasi yang masing-masing diberi nama Teras Malioboro 1 di bekas gedung Bioskop Indra dan Teras Malioboro 2 yakni di bekas gedung Dinas Pariwisata DIY.
BACA JUGA: Park and Ride, Strategi Pemda Mengantisipasi Banjir Kendaraan karena Tol Jogja
Hingga saat ini, kedua lokasi tersebut dinyatakan siap untuk digunakan sebagai lokasi penataan. Berbagai fasilitas penunjang untuk mendukung aktivitas jual beli pedagang kaki lima disebut sudah siap.
“Kedua selter atau lokasi penempatan bisa dikatakan sudah siap lebih dari 99 persen. Tinggal perbaikan sedikit-sedikit saja seperti memasang penanda dan lainnya,” katanya.
Kedua lokasi penempatan tersebut, lanjut Heroe, juga tetap mudah dijangkau oleh wisatawan. Wisatawan yang datang dari utara bisa membeli oleh-oleh di Teras Malioboro 2, sedangkan wisatawan dari arah selatan bisa mampir ke Teras Malioboro 1.
“Saya kira, dengan penataan yang dilakukan justru akan memberikan dampak yang baik. Dilihat saja nanti dan dibuktikan sendiri karena tujuan penataan ini untuk pengelolaan di masa yang akan datang,” katanya.
Penempatan pedagang ke lokasi baru akan dilakukan melalui sistem pengundian sesuai aspirasi yang disampaikan pedagang.
Meskipun demikian, Heroe belum bisa memberikan kepastian waktu untuk pengundian lapak maupun relokasi pedagang ke lokasi baru. “Ditunggu saja,” katanya.
Sebelumnya, Asisten Sekretaris Daerah Kota Jogja Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kadri Renggono mengatakan, dengan menempati lokasi baru maka pedagang akan berstatus formal.
“Harapannya, pedagang bisa memiliki manajemen yang lebih modern. Misalnya dari perizinan, pembukuan, penggunaan transaksi non tunai, termasuk akses pada permodalan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement