Advertisement
Kraton Jogja Jamu Delegasi G20 dengan Menu Favorit HB VII hingga HB IX
Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X saat menerima delegasi G20. - Ist/Humas Pemda DIY.
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Delegasi G20 First Meeting of G20 Education Working Group (EdWG) 2022 mendapatkan jamuan makan malam ala bangsawan di Bale Kambang, Kompleks Inti Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Menariknya para pejabat dari berbagai negara ini disuguhi menu kesukaan Sri Sultan Hamengkubuwono VII hingga Sri Sultan HB IX.
Pilihan menu dalam Ladosan Dhahar Kembul Bujana dimulai dari makanan pembuka (appetizer) hingga makanan penutup (dessert). Menu yang disajikan adalah menu yang menjadi menu favorit Sri Sultan Hamengkubuwono VII hingga Sri Sultan HB IX. Menu tersebut terdiri atas 11 yang dihidangkan antara lain, Bir Jawa, Roti Jok Semur Ayam, Ledre Pisang, Salad Mentimun, Nasi Pandan Wangi, Dendeng Age, Sapitan Lidah, Zwaart Zuur atau Bebek Asam Hitam, Lombok Kethok Sandung Lamur, Setup Pakis Taji dan Rondo Topo dengan Saus Karamel.
Advertisement
Ketua Kelompok Kerja Pendidikan G20 (Chair of G20 Education Working Group), Iwan Syahril mengatakan, melalui tradisi Ladosan Dhahar Kembul Bujana ini para delegasi G20 mendapatkan pengalaman menarik selama di Jogja. “Ini sekaligus memperkenalkan budaya dan tradisi berusia ratusan tahun yang diwujudkan dalam bentuk keramahtamahan, tarian, dan masakan,” katanya dalam rilisnya, Jumat (18/3/2022).
Baca juga: Jogja Bakal Jadi Tuan Rumah Forum G20 untuk Sektor Ketenegakerjaan
Sekadar diketahui Ladosan Dhahar Kembul Bujana merupakan tradisi makan makan raja-raja Jawa di masa lampau, atau dikenal dengan jamuan makan bersama dengan pelayanan khusus. Melibatkan pelayan khusus yang sebagian besar adalah anggota kerajaan. Para pramusajinya mengenakan pakaian adat yang identik dengan abdi dalem kraton.
Pramusaji perempuan mengenakan kemben dan kain jarik, sedangkan laki-laki kemeja peranakan berbahan lurik, kain jarik, dan blangkon. Makanan dibawa pun dalam wadah kayu yang dipikul di pundak, atau dikenal sebagai jodhang. Kemudian jodhang ini dibawa seorang punggawa yang berjalan di depan sambil memegang songsong atau payung kuning kerajaan.
Prosesi Ladosan Dhahar Kembul Bujana untuk para delegasi EdWG G20 diawali dengan parade oleh tujuh petugas perempuan dan laki-laki yang berjalan kaki dari dapur utama menuju Gadri atau Bale Kambang. Pembawa Jodhang dipimpin oleh seorang Bekel atau Cucuk Lampah, kemudian disusul pembawa tembang di sebelah kiri, bersama empat petugas pembawa Jodhang, terakhir pramusaji perempuan menyajikan hidangan di meja tamu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Ribuan Hektare Sawah di Kulonprogo Terendam Banjir, Ini Langkah Dinas
- Wisatawan Keluhkan Tarif Sewa Gazebo Pantai Drini Rp50.000 Per 2 Jam
- Polresta Sleman Tegaskan Tak Ada Izin Kembang Api Tahun Baru 2026
- Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Sungai Bedoyo Kulonprogo
- Polisi Buru Pencuri Mobil Grandmax di Wirobrajan, Aksi Terekam CCTV
Advertisement
Advertisement



