Advertisement

Kurikulum Merdeka Segera Diterapkan, Apa Kelebihannya?

Sunartono
Sabtu, 19 Maret 2022 - 15:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Kurikulum Merdeka Segera Diterapkan, Apa Kelebihannya? Direktur SMK Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wardani Sugiyanto saat menyampaikan pemaparan Kurikulum Merdeka, Sabtu (19/3/2022). - Ist.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Pemerintah akan segera menerapkan Kurikulum Merdeka pada satuan pendidikan. Kurikulum ini diklaim lebih fleksibel dan tidak memberat guru maupun siswa.

Direktur SMK Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wardani Sugiyanto menjelaskan sosialisasi kurikulum merdeka terus dilakukan. Jawatannya meminta masukan dari masyarakat, dosen hingga mahasiswa. Secara umum, pada jenjang SMK, kurikulum ini nantinya akan memperkuat link and match antara dunia usaha dan industri dengan pendidikan. Sosialisasi dipercepat, ia tidak ingin seperti kejadian penerapan Kurikulum 2013, di mana sosialisasi sangat minim namun sekolah harus menerapkannya.

Advertisement

"Maka sosialisasi kurikulum dipercepat seperti melalui kanal Youtube supaya banyak guru memahami, akhir Maret akan mulai mengisi aplikasi implementasi kurikulum merdeka. Tetapi belum semua diwajibkan, kalau sudah paham dan siap baru boleh memakai kurikulum merdeka," katanya dalam Kuliah Umum Magister Pendidikan Vokasi di Kampus UAD Jogja, Sabtu (19/3/2022).

Wardani mengatakan ada sejumlah kelebihan Kurikulum Merdeka. Antara lain, lebih sederhana dan mendalam. Sehingga proses belajar bisa fokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Selain itu belajar menjadi lebih mendalam dan bermakna. Sehingga siswa termotivasi belajar sesuai dengan passion mereka. Cara ini berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang cenderung klasikal dan para siswa diberi perlakuan yang sama. "Nanti [kurikulum merdeka] ini harus kuat mendeteksi masing-masing pribadi porto folio siswa," ujarnya.

Kelebihan lain, kata dia, menjadi lebih merdeka. Karena peserta didik tidak ada program peminatan seperti di SMA, peserta didik dibebaskan memilih mata pelajaran sesuai minat bakatnya. Kemudian guru mengajar sesuai tahap pencapaian dan perkembangan peserta didik. Konsep ini berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang padat dan semua materi harus disampaikan sehingga tidak ada waktu diskusi atau berfikir kritis.

Baca juga: Sejumlah Sekolah di DIY Terapkan Uji Coba Kurikulum Baru

"Sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan, mengelola kurikulum dan pembelajar sesuai dengan karakter satuan pendidikan dan peserta didik," ucapnya.

Ia mengklaim kurikulum merdeka ini lebih relevan, pembelajaran dapat dilakukan melalui kegiatan proyek dengan memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk aktif mengeksplorasi isu aktual. "Seperti isu lingkungan kesehatan dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi profil pelajar pancasila," katanya.

Rektor UAD Muchlas menilai kampus memang harus merespons rencana penerapan kurikulum merdeka pada satuan pendidikan jenjang SMA/SMK. Mengingat UAD sebagai salah satu kampus yang memiliki tanggungjawab untuk mencetak guru SMA/SMK. Sehingga kurikulum pun harus disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa sebagai calon guru.

"Pada pendidikan vokasi diilhami spirit pemerintah dalam melaksanakan revitalisasi pendidikan vokasi, sehingga kami perguruan tinggi menyediakan guru vokasi untuk SMK sekaligus untuk pengembangan SMK lebih lanjut," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah, Bos Maskapai Penerbangan Terlibat

News
| Sabtu, 27 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement