Advertisement

Ringkasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintah daerah Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2021

Media Digital
Selasa, 22 Maret 2022 - 06:07 WIB
Jumali
Ringkasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintah daerah Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2021 Ringkasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintah daerah Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2021 / Ist

Advertisement

Pada tahun 2021 kita masih menghadapi pandemi Covid-19 yang lebih parah dibandingkan tahun 2020. Puncak pandemi Covid-19 terjadi sekitar bulan Juli, dengan munculnya varian Delta sebagai gelombang kedua pandemi. Pada puncak pandemi, dalam sehari tim pemakaman BPBD Sleman bisa memakamkan hingga 60 jenazah terkonfirmasi Covid-19.

Selama puncak pandemi, seluruh pemangku kepentingan mulai dari jajaran TNI, Polri, tenaga kesehatan, relawan, ormas, tokoh masyarakat, tokoh agama, dari tingkat kabupaten sampai di tingkat RT/RW telah bekerja keras, bergotong-royong bahu-membahu guna menangani pandemi.
Pemerintah Kabupaten Sleman mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas peran serta seluruh pemangku kepentingan tersebut.

Advertisement

Pemerintah Kabupaten Sleman pada tahun 2021 menggunakan anggaran sebesar 156 milyar rupiah dalam rangka mendukung penanganan Covid-19. Jumlah tersebut di antaranya bersumber dari pengalihan atau refocusing anggaran. Kebijakan pengalihan anggaran untuk mendukung percepatan penanganan pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap kinerja kegiatan Perangkat Daerah, karena sejumlah kegiatan menjadi ditiadakan atau ditunda.

Pemerintah Kabupaten telah melaksanakan program vaksinasi yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat sebagai salah satu bentuk penanganan Covid-19. Pada akhir tahun 2021 tercatat bahwa vaksinasi Dosis 1 telah mencapai 94,14%, Dosis 2 mencapai 84,79%, dan Dosis 3 mencapai 1,76%. Pemerintah Kabupaten Sleman terus berupaya untuk melaksanakan percepatan vaksinasi dalam rangka penanganan Covid-19.

Tema Pembangunan Kabupaten Sleman pada tahun 2021 adalah “Mengoptimalkan Potensi Daerah Menuju Kemandirian dan Kesejahteraan Masyarakat Sleman yang Berbudaya”. Sebagai bentuk respon Pemerintah Kabupaten Sleman terhadap pandemi Covid-19 dan dampaknya di masyarakat, serta mengikuti dinamika keadaan, tema tersebut diubah menjadi “Mengoptimalkan Potensi Daerah Dalam Rangka Pemulihan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sleman”.

Tema pembangunan Kabupaten Sleman dituangkan dalam 8 prioritas pembangunan daerah, 31 sasaran pembangunan, dan 145 program yang dilaksanakan oleh 46 Perangkat Daerah dan 2 RSUD, dengan anggaran 3,1 triliun rupiah.

Pada tahun 2021 penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Sleman didukung oleh 8.561 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdiri dari 8.382 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 179 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). ASN di Kabupaten Sleman terdiri dari 3.006 ASN laki-laki (35%) dan 5.555 ASN perempuan (65%). ASN berpendidikan Sarjana S1 dan Diploma IV menempati proporsi terbesar, yaitu sebesar 59%.

Penduduk Kabupaten Sleman pada tahun 2021 berjumlah 1.088.109 jiwa. Penduduk perempuan berjumlah 549.282 jiwa atau 50,5% dan penduduk laki-laki berjumlah 538.827 jiwa atau 49,5%.

Capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Sleman tahun anggaran 2021 kami sampaikan berdasarkan misi sebagai berikut:

Misi 1 Menciptakan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dengan Dukungan Teknologi untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan kepada Masyarakat

Tujuan yang akan dicapai dari Misi 1 adalah terwujudnya tata kelola pemerintahan daerah yang baik, meningkatnya kualitas pelayanan publik, dan terwujudnya tata kelola pemerintahan kalurahan yang mandiri dan berkelanjutan.

Tata kelola pemerintahan yang baik dapat dilihat dari capaian Indeks Reformasi Birokrasi. Indeks Reformasi Birokrasi Kabupaten Sleman tahun 2021 belum dikeluarkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Pemerintah Kabupaten Sleman sejak tahun 2017 selalu mendapatkan predikat BB dengan capaian indeks antara 70 sampai 80 dengan kategori baik. Pada tahun 2021 Indeks Reformasi Birokrasi Kabupaten Sleman dapat mencapai atau bahkan melampui target yang telah ditetapkan sebesar 76,34 dengan predikat BB atau kategori baik.

Indeks Reformasi Birokrasi didukung oleh capaian Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah dan Status Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Sleman tahun 2021 mendapatkan kategori B, sesuai dengan target yang ditetapkan. Pemerintah Kabupaten Sleman memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah sebanyak 11 kali berturut-turut. Hal ini menunjukkan bahwa transparansi dan akuntabilitas tata kelola keuangan di Kabupaten Sleman sudah menjadi budaya kerja.

Status penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Sleman tahun 2021 ditargetkan mendapatkan predikat Sangat Tinggi, namun sejak tahun 2019 Kementerian Dalam Negeri belum mengeluarkan nilai atas penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Kualitas pelayanan publik Pemerintah Kabupaten Sleman dapat dilihat dari Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan predikat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).

IKM Kabupaten Sleman pada tahun 2021 terealisasi sebesar 83,37 dari target sebesar 82,00 sehingga capaian kinerja sebesar 101,67%. IKM Kabupaten Sleman selalu meningkat selama 5 tahun terakhir. Hal ini menunjukkan tingginya tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di Kabupaten Sleman

Kinerja kualitas pelayanan publik Pemerintah Kabupaten Sleman juga dinilai dari predikat AKIP yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Predikat AKIP Pemerintah Kabupaten Sleman pada tahun 2021 ditargetkan sebesar 81,42 dengan kategori A, namun sampai dengan LKPJ ini disampaikan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi belum mengeluarkan predikat AKIP tahun 2021.

Pemerintah Kabupaten Sleman sejak tahun 2018 hingga tahun 2020 selalu mendapatkan predikat A dengan kategori memuaskan.

Pemerintah Kabupaten Sleman, meraih penghargaan Predikat Kepatuhan Tinggi Standar Pelayanan Publik Tahun 2021 dari Ombudsman. Penghargaan yang diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Sleman merupakan hasil survei yang dilakukan Ombudsman dengan memperhatikan tren isu-isu pelayanan publik. Pemerintah Kabupaten Sleman menempati peringkat ke-30 dengan nilai kepatuhan 91,37 dan masuk dalam kategori zona hijau di mana hanya terdapat 103 kabupaten yang masuk dalam kategori tersebut dari jumlah sebanyak 416 kabupaten di Indonesia.

Tata kelola pemerintahan kalurahan yang mandiri dan berkelanjutan ditunjukkan dengan indikator Indeks Desa Membangun (IDM). IDM adalah indeks komposit yang dibentuk dari indeks ketahanan sosial, indeks ketahanan ekonomi, dan indeks ketahanan ekologi desa.

Desa mandiri adalah desa maju yang memiliki kemampuan melaksanakan pembangunan desa untuk peningkatan kualitas hidup dan kehidupan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat desa dengan ketahanan ekonomi dan ketahanan ekologi secara berkelanjutan. Kategori Desa Mandiri merupakan kategori tertinggi dalam IDM. Pada tahun 2020 terdapat 22 Desa Mandiri yang meningkat menjadi 27 Desa Mandiri pada tahun 2021. 

Misi 2 Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan yang Berkualitas dan Terjangkau

Tujuan yang akan dicapai dari Misi 2 adalah terwujudnya kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing, melalui sasaran meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat, meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat, meningkatnya kualitas olahraga masyarakat, dan meningkatnya partisipasi pemuda dalam pembangunan.

Kualitas pendidikan masyarakat di Kabupaten Sleman dapat dilihat dari indikator Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS). HLS adalah lamanya sekolah yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang, sedangkan RLS adalah jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal. 

HLS Kabupaten Sleman meningkat sebesar 0,06% yaitu dari 16,73 tahun pada tahun 2020 menjadi 16,74 tahun pada tahun 2021. Sedangkan RLS meningkat sebesar 0,09% yaitu dari 10,91 tahun pada tahun 2020 menjadi 10,92 tahun pada tahun 2021.

Capaian indikator kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang pendidikan pada tahun 2021, antara lain:

  1. Angka Partisipasi Kasar (APK)

       APK PAUD sebesar 98,35%

       APK SD/MI sebesar 98,12%

       APK SMP/MTs sebesar 106,67

  1. Angka Partisipasi Murni (APM)

       APM PAUD sebesar 76,56%

       APM SD/MI sebesar 92,96%

       APM SMP/MTs sebesar 86,42%

  1. Angka Partisipasi Sekolah (APS)

       APS PAUD sebesar 84,67%

       APS SD/MI sebesar 99,95%

       APS SMP/MTs sebesar 99,61%

Kualitas kesehatan masyarakat ditunjukkan dengan Angka Harapan Hidup (AHH). AHH Kabupaten Sleman tahun 2021 sebesar 74,92 tahun meningkat 0,15% dibandingkan tahun 2020 sebesar 74,81 tahun.

AHH Kabupaten Sleman lebih rendah dibandingkan DIY sebesar 75,04 tahun, namun diatas nasional sebesar 71,57 tahun. Dibandingkan kabupaten kota lain di DIY, AHH Kabupaten Sleman berada dibawah AHH Kabupaten Kulonprogo sebesar 75,27 tahun.

Pemerintah Kabupaten Sleman pada tahun 2021 menerima penghargaan terkait prestasi dalam bidang kesehatan dari Menteri Kesehatan RI, yaitu:

  1. Penganugerahan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
  2. Penghargaan STBM Berkelanjutan Kabupaten/Kota terbaik kategori Enabling.

Kualitas olahraga masyarakat ditunjukkan dengan Indeks Pembangunan Olahraga (IPO). Target IPO Kabupaten Sleman tahun 2021 sebesar 0,35 terealisasi 0,33 sehingga capaian kinerja 94,29%. Indeks pembentukan IPO meliputi 4 indikator yaitu ruang terbuka yang tersedia untuk olahraga, sumber daya manusia atau tenaga keolahragaan, partisipasi warga masyarakat untuk melakukan olahraga secara teratur, dan derajat kebugaran jasmani masyarakat

Meningkatnya partisipasi pemuda dalam pembangunan dapat dilihat dari persentase organisasi kepemudaan dan organisasi sosial kemasyarakatan yang aktif. Persentase organisasi kepemudaan dan organisasi sosial yang aktif pada tahun 2021 sebesar 95,65% dari target 93,48% sehingga capaian kinerja 102,32%.

 

Misi 3 Membangun Perekonomian yang Kreatif dan Inovatif untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Tujuan yang akan dicapai dari pelaksanaan Misi 3 adalah meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah, menurunnya ketimpangan pendapatan, menurunnya angka pengangguran, dan meningkatnya pengembangan ekonomi kreatif berbasis sub sektor dan meningkatnya pengembangan inovasi daerah .

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sleman pada tahun 2021 sebesar 5,56%. Hal ini merupakan yang tertinggi dibandingkan kabupaten dan kota di DIY. Tingginya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sleman merupakan hal yang sangat menggembirakan, mengingat pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sleman sempat merosot pada angka -3,91.

Tingginya pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sleman didukung oleh beberapa faktor, di antaranya meningkatnya kesejahteraan petani, persentase pertumbuhan nilai produksi industri, nilai ekspor, daya saing sektor pariwisata, dan nilai investasi.

Kesejahteraan petani di Kabupaten Sleman dapat dilihat dari indikator Nilai Tukar Petani (NTP). Pada tahun 2021, NTP ditargetkan sebesar 112,53 dan terealisasi sebesar 108,83. NTP merupakan rasio antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani. NTP lebih besar dari 100, berarti petani mengalami surplus. Target NTP tidak tercapai disebabkan tingginya harga pakan ternak dan pakan ikan, sementara harga produk peternakan dan perikanan relatif stabil.

Nilai ekspor ditargetkan sebesar 40,1 juta USD dan terealisasi sebesar 77,9 juta USD. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi yang berorientasi ekspor tidak begitu terpengaruh pandemi Covid-19.

Pembelanjaan wisatawan mancanegara pada tahun 2021 terealisasi sebesar 150 USD dari target 450 USD. Pembelanjaan wisatawan nusantara dari target 810 ribu rupiah terealisasi 752 ribu rupiah. Target pembelanjaan wisatawan tidak tercapai karena sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19. Pada tahun 2021 wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Sleman berjumlah 1,73 juta wisatawan. Jumlah imi menurun sangat signifikan dibanding tahun 2020 yang mencapai 4,25 juta wisatawan dan tahun 2019 yang berjumlah 10,38 juta wisatawan.

Nilai investasi di Kabupaten Sleman pada tahun 2021 ditargetkan sebesar 556 milyar rupiah, dan terealisasi sebesar 1,7 triliun rupiah. Tingginya nilai investasi pada tahun 2021 disebabkan adanya akuisisi Hartono Mal dan Hotel JW Marriot.

Ketimpangan pendapatan atau indeks gini penduduk Kabupaten Sleman pada tahun 2021 sebesar 0,425 atau berada pada ketimpangan sedang. Ketimpangan pendapatan tahun 2021 meningkat dibandingkan tahun 2020 yaitu sebesar 0,420.

Persentase penduduk miskin di Kabupaten Sleman pada tahun 2021 mencapai 8,64% atau meningkat dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar 8,12%. Penduduk miskin di Kabupaten Sleman pada tahun 2021 berjumlah 108.930 jiwa, meningkat 9,17% dibandingkan penduduk miskin pada tahun 2020 sejumlah 99.780 jiwa.

Indeks kedalaman kemiskinan penduduk Kabupaten Sleman pada tahun 2021 sebesar 1,26. Nilai ini lebih kecil dibandingkan indeks kedalaman kemiskinan pada tahun 2020 sebesar 1,37. Indeks Keparahan Kemiskinan penduduk Kabupaten Sleman tahun 2021 sebesar 0,32. Nilai ini lebih rendah dibandingkan tahun 2020 sebesar 0,33.

Angka pengangguran pada tahun 2021 sejumlah 38.199 orang meningkat 2.356 orang (6,57%) dibandingkan tahun 2020 sejumlah 35.843 orang. Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) ditargetkan sebesar 94,01% terealisasi 93,20% sehingga capaian kinerja sebesar 99,14%. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Sleman pada tahun 2021 sebesar 5,17%, meningkat 3,09% dibandingkan tahun 2020 sebesar 5,01%.

Tingginya TPT di Kabupaten Sleman tahun 2021 disebabkan oleh:

  1. Pandemi Covid-19 berdampak pada 161.007 orang tenaga kerja dengan perincian sebagai berikut:
  2. Pengangguran sejumlah 5.560 orang
  3. Pernah berhenti bekerja sejumlah 7.982 orang
  4. Sementara tidak bekerja sejumlah 21.091 orang
  5. Pengurangan jam kerja sejumlah 126.374 orang
  6. Persentase pekerja di sektor informal sebesar 48,22%, lebih rendah jika dibandingkan persentase pekerja di sektor informal pada tahun 2020 sebesar 50,81%.

Pada tahun 2021 Pemerintah Kabupaten Sleman tetap berkomitmen untuk meningkatkan pengembangan ekonomi kreatif berbasis sub sektor. Sub sektor ekonomi kreatif terdiri dari arsitektur, desain interior, aplikasi dan game developer, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film, animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, dan seni rupa. Cakupan pembinaan ekonomi kreatif berbasis sub sektor terealisasi sebesar 58,00% dari target sebesar 29,41% sehingga capaian kinerja 197,21%. Cakupan pembinaan ekonomi kreatif berbasis sub sektor tahun 2021 sebesar 58,00% lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2020 yaitu sebesar 17,65%.

Tujuan meningkatnya pengembangan inovasi daerah dicapai dengan pelaksanaan sasaran meningkatnya perlindungan terhadap inovasi daerah, dengan indikator sasaran persentase inovasi daerah yang telah ditetapkan dengan keputusan dan atau peraturan lainnya terealisasi 88,69% dari target 58,00%. Keputusan yang dimaksud berupa keputusan perangkat daerah atau keputusan bupati. Peraturan lainya berupa peraturan bupati atau peraturan daerah.

 

Misi 4 Meningkatkan Ketahanan Masyarakat dalam Menghadapi Berbagai Macam Ancaman dan Bencana

Tujuan yang akan dicapai dari Misi 4 adalah terwujudnya ketahanan daerah dan terwujudnya masyarakat tangguh bencana.

Terwujudnya ketahanan daerah di dukung dengan sasaran terwujudnya ketahanan keluarga dan terwujudnya ketenteraman dan ketertiban masyarakat.

Ketahanan daerah dapat dilihat dari Indeks Ketahanan Keluarga. Kementerian Perlindungan Perempuan dan Pemberdayaan Anak menggunakan 5 dimensi ketahanan keluarga, yaitu landasan legalitas dan keutuhan keluarga, ketahanan fisik, ketahanan ekonomi, ketahanan sosial psikologis, dan ketahanan sosial budaya. Target capaian Indeks Ketahanan Keluarga pada tahun 2021 sebesar 2,80 terealisasi sebesar 2,80.

Terwujudnya ketentraman dan ketertiban daerah dapat dilihat dari cakupan pengendalian gangguan ketentraman, ketertiban, penegakan perda, dan peningkatan kapasitas perlindungan masyarakat pada tahun 2021 terealisasi 67% dari target 53,3%sehingga capaian kinerja 125,00%.

Capaian Indeks Risiko Bencana mencerminkan terwujudnya masyarakat yang tangguh bencana. Indeks Risiko Bencana di Kabupaten Sleman pada tahun 2021 dari target 83,72 terealisasi sebesar 81,21 sehingga capaian kinerja 97,59%.

 

Misi 5 Membangun Sarana dan Prasarana yang Memadai untuk Mendukung Terwujudnya Kabupaten Cerdas

Tujuan yang akan dicapai dari pelaksanaan Misi 5 adalah Terwujudnya peningkatan kualitas prasarana dan sarana wilayah yang terintegrasi dan lingkungan hidup yang berkelanjutan, meningkatnya kemampuan literasi masyarakat, terwujudnya keserasian pembangunan antar sektor dalam rangka pembangunan berkelanjutan

Terwujudnya peningkatan kualitas prasarana dan sarana wilayah yang terintegrasi, dan lingkungan hidup yang berkelanjutan dapat dilihat dari persentase cakupan infrastruktur pelayanan dasar dan pendukung pengembangan ekonomi, serta Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH), dan meningkatnya kemampuan literasi masyarakat.

Persentase infrastruktur pelayanan dasar yang memadai pada tahun 2021 terealisasi 59,99% dari target yang ditetapkan sebesar 46,71% sehingga capaian kinerja 128,43%.

Persentase cakupan infrastruktur pelayanan dasar dan pendukung pengembangan ekonomi terealisasi sebesar 61,78% dari target 49,05% sehingga capaian kinerja sebesar 125,96%.

Kualitas lingkungan sangat berpengaruh terhadap kualitas kehidupan manusia. Kualitas lingkungan yang baik akan berdampak pada tingginya kualitas kehidupan manusia, demikian pula sebaliknya. Untuk menjamin kualitas lingkungan, diperlukan pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam yang baik dan bijaksana.  Pengelolaan tersebut dapat berupa pencegahan, penanggulangan kerusakan dan pencemaran, serta pemulihan kualitas lingkungan. Hal ini menjadi tanggung jawab bersama antara masyarakat dan pemerintah.

Kualitas lingkungan hidup dapat dilihat dari capaian IKLH. Target IKLH pada tahun 2021 sebesar 58,86 terealisasi 56,90 sehingga capaian kinerja 96,67%. Target Indeks Kualitas Air sebesar 41,10 dan terealisasi 43,33 sehingga capaian kinerja 105,43%. Target Indeks Kualitas Udara sebesar 86,66 terealisasi 83,77 sehingga capaian kinerja 96,67%. Target Indeks Kualitas Lahan sebesar 30,52 dengan realisasi 30,52 sehingga capaian kinerja 100%.

Pada era digital saat ini, Pemerintah Kabupaten Sleman selalu berupaya untuk meningkatkan kemampuan literasi dan tingkat kegemaran membaca masyarakat. Kemampuan literasi masyarakat Kabupaten Sleman pada tahun 2021 terealisasi sebesar 50,87% dari target sebesar 47,03%. Tingkat kegemaran membaca masyarakat terealisasi 64,31% dari target yang ditetapkan sebesar 45,00%.

Kinerja dalam bidang perpustakaan pada tahun 2021 ditunjukkan dengan keberhasilan Pemerintah Kalurahan Banyurejo Kapanewon Tempel meraih Nominasi Perpustakaan Desa/Kelurahan Terbaik Tingkat Nasional.

Misi 6 Menguatkan Budaya Masyarakat yang Saling Menghargai dan Jiwa Gotong-Royong

Tujuan yang akan dicapai dari Misi 6 meliputi penguatan budaya masyarakat yang saling menghargai dan gotong-royong, penguatan sikap saling menghargai di lingkungan masyarakat dan keluarga yang sadar gender, serta tidak adanya konflik sosial.

Persentase pelestarian warisan budaya tahun 2021 terealisasi sebesar 48,33% dari target 45,71% sehingga capaian kinerja sebesar 105,73%. Jumlah pelestarian objek pemajuan kebudayaan dan cagar budaya dari target 53 objek terealisasi 62 objek.

Menguatkan sikap saling menghargai di lingkungan masyarakat dan keluarga yang sadar gender dapat dilihat dari kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang tertangani. Penanganan yang dimaksud meliputi pendampingan psikologis, pengobatan, dan pendampingan hukum. Prevalensi kekerasan terhadap perempuan dan anak yang tertangani tercapai 100%. 

Pada tahun 2021 Pemerintah Kabupaten Sleman menerima penghargaan terkait prestasi dalam bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, di antaranya:

  1. Penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak tingkat ‘Nindya’ Tingkat Nasional dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
  2. Anugerah Parahita Ekapraya Tingkat Mentor dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
  3. Puspaga Ramah Anak 2021 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
  4. Anugerah KPAI 2021 dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia

Tidak adanya konflik sosial dapat dilihat dari angka kejadian konflik sosial. Konflik Sosial adalah konflik sosial yang selanjutnya disebut konflik, adalah perseteruan dan/atau benturan fisik dengan kekerasan antara dua kelompok masyarakat atau lebih yang berlangsung dalam waktu tertentu dan berdampak luas yang mengakibatkan ketidakamanan dan disintegrasi sosial sehingga mengganggu stabilitas nasional dan menghambat pembangunan nasional sesuai Undang-Undang No. 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial. Selama tahun 2021 di Kabupaten Sleman tidak terjadi konflik sosial sehingga capaian kinerja Angka Kejadian Konflik sebesar 100%.

Pemerintah Kabupaten Sleman terus berupaya memaksimalkan sumber daya dan potensi yang dimiliki untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas, sejahtera, berdaya saing, menghargai perbedaan, dan memiliki jiwa gotong royong.

Pemerintah Kabupaten Sleman telah mencanangkan program WiFi gratis di 1.212 padukuhan. Hingga akhir tahun 2021 WiFi gratis telah terpasang di 439 padukuhan. Harapannya seluruh padukuhan telah terhubung dengan WiFi pada akhir tahun 2022. Selain di padukuhan, sebaran WiFi pada tahun 2021 meliputi 390 kantor, 40 kalurahan, 53 sekolah, 44 fasilitas umum, 46 puskesmas, dan 9 pasar.

Pemerintah Kabupaten Sleman pada tahun 2021 juga telah sukses melaksanakan pemilihan lurah serentak di 35 kalurahan. Pemilihan lurah di Kabupaten Sleman dilaksanakansecara elektronik atau yang lebih dikenal dengan EVOTING.

Kinerja penyelenggaraan pemerintahan tahun 2021 tercapai atas dukungan dan peran serta pemerintah dan masyarakat. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih atas setiap dukungan yang diberikan. Kami akan terus berkomitmen untuk meningkatkan dan melanjutkan tugas penyelenggaran pemerintahan dan pelayanan masyarakat demi mewujudkan visi dan misi pembangunan. Selanjutnya dari LKPJ yang kami sampaikan kiranya Bapak Ibu Pimpinan dan Anggota DPRD yang terhormat dapat memberikan saran dan masukan yang konstruktif untuk perbaikan kinerja penyelenggaraan pemerintahan tahun berikutnya.

Demikian yang dapat kami sampaikan dalam kesempatan ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya atas setiap upaya kita dalam memajukan kesejahteraan masyarakat Sleman.

Sleman, 21 Maret 2022

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah, Bos Maskapai Penerbangan Terlibat

News
| Sabtu, 27 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement