Advertisement
Jumlah Andong Malioboro Berkurang Lebih dari 100 Gara-gara Masalah Ini

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Jumlah kusir andong di tempat wisata Malioboro, Kota Jogja, berkurang sekitar 100 dalam dua tahun terakhir. Banyak andong yang dijual karena kusir tak kuat menghadapi pandemi yang membuat wisatawan jarang berkunjung.
BACA JUGA: Aturan Larangan Skuter Listrik di Malioboro Selesai Sebelum Ramadan
Advertisement
Ketua Paguyuban Kusir Andong DIY Purwanto mengatakan mengatakan sejak empat bulan terakhir, kusir andong mulai menggeliat seiring banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Jogja. Namun, aktivitas mereka belum pulih sepenuhnya seperti sedia kala saat pandemi belum datang.
“Tapi 99% kusir andong sudah mulai bekerja kembali,” katanya.
Menurut Purwanto, ada sekitar 100 kusir yang memilih tidak lagi menjadi kusir karena kuda berikut andongnya dijual. Sebab, para kusir tidak mampu merawat kuda selama pandemi Covid-19.
“Yang aktif sekarang 387 andong. Ada kusir yang meninggal dunia, ada yang kudanya dijual, ada kuda yang mati, ada kusir yang pusing engga punya uang untuk makani kuda, padahal biaya hidup kuda mahal,” ucap Purwanto.
BACA JUGA: Skuter Listrik Dilarang di Malioboro, Pemkot Akan Carikan Tempat Baru
Biaya memberi makan kuda penarik andong Malioboro dalam sehari antara Rp50.000 dan Rp60.000. Biaya itu hanya untuk pakan, belum termasuk biaya perawatan kesehatan seperti jamu atau pijat ketika kuda lelah. “Kalau tidak ada pemasukan sama sekali repot,” ujanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tidak Dapat Murid Baru, 10 SD di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
Advertisement
Advertisement