Advertisement
Perajin Peci Panen Omzet Ramadan Tahun Ini

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Setelah vakum selama dua tahun karena pandemi Covid-19, Ramadan kali ini membawa berkah bagi perajin peci di Bantul, salah satunya perajin peci rajut Al-Husni di RT 05 Dudun Bedukan , Kalurahan Pleret, Kapanewon Pleret, Bantu. Pesanan peci di bulan ini bisa dua kali lipat dari hari biasanya.
Peci rajut Al-Husni biasanya memproduksi peci sebanyak 1.500-2.000 peci di hari biasa, “Kalau bulan-bulan biasa bisa mendapatkan omzet Rp4-5 juta dan Ramadan bisa dua kali lipat,” ujar Husni Khabibullah, pemilik usaha peci rajut Al-Husni, Kamis (15/4/2022).
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
BACA JUGA: Ibadah di Gereja HKTY Ganjuran Dijadwal Berdasarkan Kewilayahan
Dia bersyukur pada Ramadan ini mulai banyak pesanan kembali. Padahal pada 2020 pihaknya terpaksa harus menghentikan produksi karena tidak ada pesanan sama sekali sehingga karyawanpun terpaksa di rumahkan. Namun kini semua karyawan kembali bekerja.
Husni mengaku usahanya tersebut merupakan milik ayahnya yang berdiri sejak 2002 lalu, tetapi setelah ayahnya meninggal dunia, dia pun harus melanjutkan usaha peci rajut tersebut.
“Ayah saya bilang jangan mencari pekerjaan, kalau bisa menciptakan lapangan kerja,” ucapnya.
Bukan hanya peci rajut yang diproduksi, tetapi berbagai jenis peci, seperti kopiah, rajut lipat, peci rajut Aceh, peci Taliban yang berwarna putih, dan yang terbaru peci Bargus
. Setiap hari Husni dibantu 20 karyawannya untuk memproduksi peci. Dalam sehari setiap orang dapat memproduksi peci tidak lebih dari 10 buah.
BACA JUGA: Tarif Masuk Parangtritis Naik Jadi Rp15.000, Dispar Bantul: Tak Semudah Itu
Tapi untuk peci full rajut seperti peci rajut aceh, satu karyawannya bisa membuat 3-4 buah. Sedangkan untuk model Bargus bisa 7-8 buah per hari. Untuk bahan baku selama ini diakui Husni tidak terlalu sulit didapat. Sementara untuk pemasaran, peci Al-Husni selama ini tersebar di wilayah Jawa, Sumatera, dan Kalimantan sampai luar negeri.
“Pemasaran selama ini mengandalkan offline dan online dan memanfaatkan jariang pondok pesantren,” katanya.
Harganya juga bervariasi, untuk kopiah Rp15.000, peci rajut lipat Rp 25.000-30.000. Untuk peci Aceh Rp35.000-40.000. Peci Taliban termasuk peci lipat harganyaRp25.000-30.000. Namun untuk reseller biasanya dijual kembali dengan harga Rp80.000-90.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
- Siap-Siap! Hadiah Mobil dan Motor Espos Plus Diundi Besok, 31 Januari 2023
- Prakiraan Cuaca Karanganyar Hari Ini 30 Januari 2023, Waspada Hujan Sedang
- Prakiraan Cuaca Sukoharjo Hari Ini 30 Januari 2023, Pagi Mendung Siang Hujan
- Boyolali Hujan Lebat Siang dan Malam, Cek Prakiraan Cuaca Senin 30 Januari
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Jasad Pasutri asal Karanganyar Ditemukan Mengapung di Sungai Bengawan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca DIY Hari Ini, Minggu 29 Januari 2023
- Top 7 News Harianjogja.com, Minggu 29 Januari 2023
- Api Tungku Bakar Rumah Warga di Kulonprogo
- Soal Polemik Ganti Rugi Tol Jogja Solo, Ini Solusi yang Ditawarkan Pusat
- Sangat Mengganggu, Knalpot Blombongan di Bantul Akan Disita Polres dan Dijadikan Monumen
Advertisement
Advertisement