Advertisement
Begini Cara DIY Cegah Tumbuhnya Ideologi Anti Pancasila

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pemda DIY bersama DPRD DIY memiliki sejumlah cara untuk mencegah tumbuhnya ideologi antipancasila. Salah satunya melalui diskusi rutin bersama masyarakat dengan tema khusus tentang pancasila.
Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana menilai pemahaman pancasila ke masyarakat harus terus dilakukan pendidikan baik formal maupun informal untuk mencegah kemungkinan ideologi anti pancasila. Ia prihatin dengan pendidikan pancasila yang masih kurang masif diberikan ke masyarakat terutama lewat nonformal dan informal. Program sinau pancasila yang digulirkan legislatif dan eksekutif di DIY menurutnya perlu diteruskan sekaligus sebagai tindak lanjut dari Perda Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.
Advertisement
“Karena kalau masyarakat tidak memahami pancasila dengan baik, maka pengamalannya belum tentu berjalan baik. Kami prihatin sebenarnya karena pendidikan pancasila kurang masif dilakukan ke masyarakat. Melalui nonformal dan informal ini penting dengan melibatkan masyarakat luas,” kata Huda dalam pelaksanaan Sinau Pancasila, Selasa (17/5/2022).
BACA JUGA: Ustaz Abdul Somad Dideportasi Singapura, Politikus PKS: UAS Warga Terhormat
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DIY Dewo Isnu Broto menjelaskan memudarnya rasa nasionalisme cepat atau lambat akan membawa bangsa mundur secara peradaban di tengah kemajuan zaman. Krisis multidimensi bersifat saling terkait berdampak sistemik. Potensi perpecahan hingga disintegrasi bangsa sangat rentan terjadi, mengingat Indonesia merupakan bangsa yang strategis. Ia berpendapat potensi perpecahan itu harus dituntaskan.
“Zaman semakin maju namun bisa saja peradaban bangsa semakin mundur. Apabila persoalan ini terus terjadi, maka kita perlu melihat sejenak ke belakang bagaimana peradaban ini, bangsa Indonesia muncul sejatinya kuat kearifan lokalnya,” katanya dalam sambutan tertulis yang dibacakan Penggerak Swadaya Masyarakat Kesbangpol DIY Embay Baitiyah.
Ia mengatakan saat ini semangat kebangsaan seakan menjadi dangkal terutama di kalangan generasi muda. Lunturnya falsafah kearifan lokal sering ditandai dengan sikap antroposentris, materialis dan hendonis yang berpotensi mengubah idealisme dalam berbangsa.
“Ada keprihatinan tentang adanya upaya untuk mengubah pandangan hidup bangsa, penjajahan identitas dan intelektual serta mental. Sehingga diskusi pancasila menjadi penting untuk menguatkan kebangsaan dan patriotisme terutama anak muda,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Presiden Prabowo dan Pangeran MBS Serukan Global Lakukan Aksi Nyata untuk Perdamaian Dunia
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kemarau Basah Bikin Jasa Pengiriman Air di Gunungkidul Sepi Orderan
- Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Prambanan Masih Gratis, PT JMJ Tunggu Keputusan Menteri PU Soal Tarif
- Mbah Tupon Jadi Turut Tergugat, Kuasa Hukum Penggugat Ingin Duduk Bersama Selesaikan Perbuatan Melawan Hukum
- Kasus Sengatan Ubur-ubur di Pantai Selatan Bantul Terus Bertambah, Korban Paling Banyak Anak-anak
- Kepala Sekolah Rakyat DIY dari Bantul dan Kulonprogo, Formasi Guru Menyusul
Advertisement
Advertisement