Advertisement

Tarif Gumuk Pasir Rp100.000, Bupati Bantul: Ora Iso Sak Karepe Dewe!

Bernadheta Dian Saraswati
Selasa, 31 Mei 2022 - 14:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Tarif Gumuk Pasir Rp100.000, Bupati Bantul: Ora Iso Sak Karepe Dewe! Bupati Bantul Abdul Halim Muslih - Harian Jogja/Dok.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Objek Wisata Gumuk Pasir Bantul mendadak jadi perbincangan warganet. Hal itu tidak lepas dari munculnya video soal pungutan Rp100.000 untuk masuk kawasan wisata itu. 

Bupati Bantul Abdul Hamil Muslih yang mendengar kabar tersebut langsung angkat bicara. Menurutnya, pengelola wisata tidak boleh memasang tarif seenaknya sendiri sekalipun lahan yang digunakan adalah milik pribadi. 

Advertisement

"Walaupun itu milik pribadi, dia [pengelola pariwisata] harus mengikuti ketentuan. Ora iso sakkarepe dhewe [tidak bisa seenaknya sendiri], iki tanah-tanahku dhewe kok, ya enggak bisa," katanya dikutp dari laman Instagram pribadinya @abdulhalimmuslih, Selasa (31/5/2022). 

Menurutnya pariwisata tetap berpaku pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku. "Namanya pariwisata ada standar tarif. Belum legalitasnya, legal apa tidak itu. Jadi tidak semua lahan milik pribadi bebas dikelola semaunya sendiri itu tidak, semuanya pakai ketentuan yang diatur dalam peraturan undang-undang," jelas dia. 

Baca juga: Viral! Wisatawan Masuk Gumuk Pasir Bantul Ditarik Rp100.000

Menanggapi kasus ini, pihaknya sudah meminta dinas terkait dalam hal ini Dinas Pariwisata Bantul untuk menindaklanjuti hal ini. Ada ada tiga hal yang dilakukan dalam menangani kasus ini.

Pertama akan diklarifikasi lahan tersebut milik siapa. Kedua, apakah keberadaannya memiliki izin atau tidak dan ketiga soal tarif yang ditetapkan. "Tarif tidak bisa seenaknya," kala Halim. 

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengatakan kasus tersebut langsung ditangani. "Hari ini sudah ditindaklanjuti Dispar Bantul, semoga ke depan tidak terulang," kata dia kepada Harianjogja.com.

Viral di Media Sosial

Diberitakan sebelumnya, jagad media sosial digegerkan dengan video seorang wisatawan diminta membayar Rp100.000 untuk masuk kawasan Gumuk Pasir di Bantul. Seorang perempuan yang diduga menjual tiket itu beralasan lahan yang digunakan adalah milik pribadi.

Video viral yang bersumber dari TikTok @dwiriyantoo itu diunggah oleh akun @merapi_uncover pada Selasa (31/5/2022). Tidak dijelaskan kapan peristiwa itu terjadi.

"Yang mw ke gumuk pasir yg lokasi ini hati2 ya, bukan soal nominal tapi bisanya aq cm bayar parkir aja tapi tadi aq ke sana di suruh bayar 100rb. Katanya uda lama, knp kalo lama yg dulu aq gk pernah dimintai 100rb. Lahan pribadi tapi jangan gini banget lah buk," caption postingan itu.

Wisatawan yang merekam ibu-ibu penjual tiket itu mengaku kedatangannya bukanlah yang pertama. Ia sudah sering ke Gumuk Pasir untuk mengantarkan teman atau sekadar jalan-jalan. Biasanya ia hanya ditarik biaya parkir tetapi kali ini ia kaget karena diminta membayar Rp100.000.

"Soalnya lokasi yang ini, ini punyanya pribadi, punya hak milik. Kalau di sana punyanya Sultan Ground," alasan ibu berkerudung itu sambil menunjukkan area milik Sultan Ground.

"Nah ini berarti punya pribadi tapi suruh bayar Rp100.000?" tanya wisatawan itu.

"Ya terserah kalau mau, monggo, kalau sampeyan nawar ya enggak apa-apa to," kata ibu itu.

"Soalnya kita sering ke sini cuma bayar parkir, nggene njenegan kula yo tau jajan ten mriki [saya juga pernah jajan di tempat Anda]. Berarti baru kali ini dimintain Rp100.000?" tanya wisatawan itu lagi.

"Enggak udah lama," jawab ibu itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik

News
| Kamis, 25 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement