Advertisement

Kulonprogo Targetkan 2024 Angka Stunting di Bawah Satu Digit

Anisatul Umah
Rabu, 01 Juni 2022 - 13:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Kulonprogo Targetkan 2024 Angka Stunting di Bawah Satu Digit

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO - Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Aris Nugroho mengatakan Kulonprogo menargetkan pada 2024 angka stunting bisa ditekan sampai di bawah satu digit.

Dia menjelaskan angka stunting di Kulonprogo terus menurun dari tahun ke tahun. Pada 2018 sebesar 14,31%, lalu 2019 menurun jadi 12,58%, pada 2020 kembali turun menjadi 11,80%, dan terakhir pada 2021 sebesar 10,35%.

Advertisement

"Dan tentunya kita akan upaya penuh. Kami di 2024 kalau di skala nasional target 14%, kami sudah harus di bawah satu digit," ujarnya dalam webinar 'Kegiatan Padi Biofortifikasi dalam Rangka Percepatan Penurunan Relevansi Stunting', Selasa  (31/5/2022).

Menurutnya di Kulonprogo ada sepuluh lokus desa penanganan stunting. Di antaranya Janten, Sindutan, Kebonrejo, Palihan, Kalirejo, Gerbosari, Sidoharjo, Ngangosari, Banjarsari, dan Kebonharjo.

Penanganan stunting ini sudah diatur dalam Peraturan Bupati No 6 Tahun 2020. Di dalam aturan ini penanganan stunting dilakukan secara komprehensif oleh semua stakeholder. Mulai dari tim di kabupaten, kapanewon, hingga tingkat desa.

Baca juga: Aksi Bersama Turunkan Angka Stunting Membuahkan Hasil

"Jadi di Kulonprogo alhamdulillah dengan upaya berbagai stakeholder, ini angka stunting terus menurun," ujarnya.

Aris menjelaskan di dalam Peraturan Bupati tersebut, Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo juga memiliki peran di dalam penanganan stunting. Salah satunya dengan menyiapkan beras Biofortifikasi Ir Nutrizinc.

Kekurangan zinc (Zn) dalam tubuh selain berdampak pada penurunan daya tahan tubuh, produktivitas, dan kualitas hidup manusia. Kekurangan gizi Zn juga menjadi salah satu faktor kekerdilan atau stunting.

"Varietas ini, bahwa inpari mengandung zinc lebih tinggi sebesar 34,51 ppm, sementara varietas lain seperti ciherang hanya 24,06 ppm," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi mengatakan Kementan memberikan dukungan penuh pada penanganan stunting. Fokus penanganan stunting melalui program konsumsi pangan sifatnya berkelanjutan tidak bisa instan.

"Kulonprogo ini menjadi percontohan, tidak hanya hulu, sampai pasarnya dikendalikan. Saya minta kabupaten lain seperti Kulonprogo penanganan komprehensif dan lokasi-lokasi di daerah rawan pangan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement