Advertisement
Deteksi Kanker Serviks Kini Jauh Lebih Mudah, Alat Canggih Ini Kuncinya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Keterbatasan visual sering menjadi kendala bagi tenaga kesehatan untuk menjelaskan deteksi dini kanker serviks. Seorang dosen kebidanan, Nanik Setyawati berusaha memecahkan persoalan itu dengan menciptakan sebuah alat portabel yang bisa digunakan untuk deteksi dini kanker serviks.
Alat ini menarik minat para tenaga kesehatan (nakes) di puskesmas. Bahkan saat ini, banyak dari mereka yang sudah memesan alat itu.
Advertisement
Alat itu terdiri atas konsol sebagai pengendali server (peladen) yang sudah dilengkapi dengan wifi. Nanik mengonsep konsol ini kemudian bekerja sama dengan mitra untuk menuntaskan sebuah piranti konsol digital ini.
BACA JUGA: OPINI: Ibis Yogyakarta Malioboro Pasca Pandemi Covid-19
Kemudian dia membuat sebuah stik seukuran pena yang ujungnya dilengkapi dengan kamera kecil dan di bagian pangkal terdapat kabel untuk koneksi. Stik ini disebutnya dengan istilah teropong.
Untuk mengoperasikan kedua piranti ini didukung dengan sebuah powerbank dan ponsel. Caranya konsol dikoneksikan dengan stik teropong, sedangkan teropong tersebut dikoneksikan dengan ponsel android. Konsol juga dikoneksikan dengan powerbank agar memiliki daya. Melalui kamera tersebut deteksi dini maupun kondisi kanker serviks bisa dilihat melalui ponsel.
Nanik mengatakan teropong digital ini telah melalui lima kali uji mulai dari uji alat dengan eksperimen melibatkan pasien serta meminta bidan di DIY dan luar DIY hingga uji ilmiah.
Hasilnya alat tersebut dinilai tangguh, selain itu mampu menjawab kebutuhan bidan dalam membantuk deteksi dini dan pengobatan kanker serviks. Karena biasanya pemeriksaan dilakukan secara manual.
"Kami sudah menguji secara langsung, hasilnya para bidan merasakan ada perbedaan signifikan antara melihat secara manual dengan menggunakan teropong ini. Selain itu bisa memperlihatkan langsung gambar atau kondisinya ke pasien, evaluasinya jadi maksimal, kalau kondisi membaik pasien bisa melihat begitu sebaliknya," kata Dosen Poltekkes Kemenkes Yogyakarta ini, Kamis (2/6/2022).
BACA JUGA: Balai Budaya di DIY Bisa Kembangkan Potensi Kalurahan
Nanik mengatakan pembuatan alat tersebut cukup murah, menghabiskan dana sekitar Rp2 juta. Saat ini sedang dalam proses permohonan untuk dipatenkan setelah itu rencananya akan diproduksi massal. Mengingat dari para bidan yang bertugas sudah banyak memesan.
"Sudah ada 10 lebih pemesan, ada yang dari luar DIY, tetapi kami belum berani produksi massal, sebelum dipatenkan," katanya.
Direktur Poltekkes Kemenkes, Joko Susilo menyatakan teropong digital kanker serviks buatan Nanik Setyawati merupakan karya terbaik yang memberikan manfaat bagi masyarakat.
Melalui alat yang murah dan mudah digunakan itu masyarakat bisa melakukan deteksi dini terhadap kanker serviks. Selain itu kit atau tas pembungkus alat tersebut memanfaatkan daur ulang sampah plastik.
"Melalui karya cipta ini beliau akan mewakili DIY untuk menjadi dosen berprestasi tingkat nasional," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

DPR RI Setujui Revisi RAPBN 2026, Belanja Negara Rp3.842,7 Trilun
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
- Catat Rangkaian Kegiatan Menarik Selama HUT ke-74 Pemkab Kulonprogo
Advertisement
Advertisement