Verifikasi Jalur Mutu PPDB SMP Jogja Dimulai, Murid Harus Cermat Tentukan Sekolah

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Jogja memulai verifikasi jalur mutu pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SMP. Murid diminta cermat menentukan sekolah pilihan dengan menyesuaikan pada nilai Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD).
Kepala Disdikpora Kota Jogja Budi Asrori mengatakan PPDB jalur mutu telah dimulai dengan pengajuan pendaftaran secara online melalui laman yogya.siap-ppdb.com sejak 17 Juni 2022 lalu. Verifikasi telah dimulai dan akan berlangsung sampai 22 Juni mendatang.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
BACA JUGA: Mantap! Grup Kasidah asal Semarang Nasida Ria Manggung di Jerman, Bawakan Lagu Perdamaian
Menurutnya, dalam PPDB jalur mutu ini terjadi persaingan yang cukup ketat di sejumlah sekolah. Dia mengimbau agar para murid cermat dalam menentukan sekolah yang hendak dipilih.
“Nilai yang sudah masuk di jalur bibit unggul itu ada sekitar tujuh persen, sehingga untuk jalur mutu ini kami berharap calon peserta didik bisa hati-hati dalam memilih sekolah,” katanya, Senin (20/6/2022).
Pada hari terakhir PPDB jalur mutu, pengajuan online hanya dilayani hingga pukul 10.00 WIB. Setelahnya sistem akan secara otomatis ditutup guna memberikan kesempatan verifikasi di sekolah. Kuota PPDB jalur mutu paling besar dari seluruh jalur yakni 44 persen, sehingga menjadi harapan terakhir bagi para murid yang tidak lolos jalur bibit unggul maupun zonasi wilayah.
Dia menambahkan, jika nilai ASPD tidak terlalu tinggi, murid hendaknya menghindari persaingan dengan nilai-nilai yang tinggi. Orang tua murid diminta untuk memilih sekolah dengan peluang penerimaan yang lebih besar. Pasalnya, pintu gerbang sekolah untuk verifikasi pendaftaran akan ditutup pada pukul 14.00 WIB.
Di sisi lain, rata-rata nilai ASPD untuk jenjang SD yang digunakan untuk seleksi PPDB SMP negeri jalur mutu pada tahun ini mengalami kenaikan. Kondisi tersebut bisa berdampak pada persaingan kursi yang lebih ketat jika dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada tahun lalu.
BACA JUGA: Liburan Sekolah Tiba, Bantul Mulai Diserbu Wisatawan
Misalnya saja, SMPN 1 Kota Jogja tahun lalu nilai tertingginya berada di angka 268.00 sedangkan nilai terendah 236.58. Sementara hasil sementara hingga Senin siang, nilai tertinggi yang masuk yakni 264.00 dan nilai terendah 211.43. Dengan rata-rata hasil ASPD jenjang SD yang naik, calon peserta didik yang sementara diterima dengan posisi bawah rentan untuk terlempar.
“Calon peserta didik saat pengajuan pendaftaran boleh mengajukan tiga pilihan sekolah. Tetapi ketika melakukan verifikasi pendaftaran, harus menuju sekolah yang dipilih. Tidak boleh ganti sekolah. Harus cermat betul,” kata dia.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Bantul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sebabkan 25 Titik Bencana
- Resmi! Dapil dan Alokasi Kursi DPRD di DIY untuk Pemilu 2024 Tidak Berubah
- Siap-Siap! Sejumlah Jalan di Sleman Ini Diprediksi Macet Saat Mudik Lebaran
- Selama Ramadan, Minat Vaksin Masyarakat DIY Menurun
- Harga Tiket Bus di Jogja Naik Saat Lebaran, Segini Harganya
Advertisement