Harga Cabai di Kulonprogo Masih Mahal, Cabai Kering Tetap Tak Populer
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Harga cabai di sejumlah pasar tradisional Kulonprogo masih melambung tinggi hingga di akhir Juni ini. Di sisi lain, penggunaan cabai kering sebagai alternatif masih minim di kalangan masyarakat.
Kabid Perdagangan, Dinas Perdagangan dan Industri Kulonprogo, Endang Zulywanti menyampaikan kenaikan harga cabai masih belum bisa diprediksi kapan akan berakhir. Sejauh ini berdasarkan data SiKepoku harga cabai merah keriting masih berada di kisaran angka Rp79.166 per kilogram, sedangkan untuk cabai rawit hijau berada di harga rata-rata Rp75.000 per kilogram.
Advertisement
"Saya juga belum tahu prediksinya sampai kapan. Kami tetap memantau sepeti yang ada sekarang ini," kata Endang, Minggu (26/6/2022).
BACA JUGA: Ingat Cinta Segitiga Berujung Tewasnya Warga Kulonprogo? Polisi Gelar Reka Ulang
Menurut Endang, ada beberapa hal yang dapat menekan harga cabai kembali normal. Ketersediaan panenan menjadi aspek paling berpengaruh dalam penurunan harga cabai. Pasalnya kenaikan harga cabai erat kaitannya dengan hukum supply and demand.
"Kalau sampai kapan, paling kalau itu nanti stoknya sudah banyak, sudah panennya banyak terus sudah tidak ada hama mungkin bisa turun [harganya]. Tetapi sampai saat ini masih seperti itu di lapangan," tandasnya
Di sisi lain, penggunaan alternatif perkasa pedas cabai kering belum diminati masyarakat. Saat panen melimpah dan harga cabai jatuh, cabai bisa diproses menjadi cabai kering. Sayangnya masyarakat cenderung menyukai cabai segar untuk konsumsi sehari-harinya. "Kalau cabai yang di pasar itu kan mereka untuk konsumsi setiap hari, kayaknya kurang efektif kalau mereka menggunakan cabai kering itu," ujarnya.
"Tapi kalau upaya kita pada saat panen itu berlimpah terus kadang ada cabai yang tidak terjual karena memang ada sortiran, kami memang selalu menyarankan kalau bisa itu dikeringkan. Dan selama ini yang cabai kering itu digunakan teman-teman UKM untuk cabai kemasan," tambahnya.
Alasan lain cabai kering kurang dilirik masyarakat menurut Endang dikarenakan proses pembuatannya yang lama. Saat pembuatan, banyak biaya yang dikeluarkan dan cabai yang menyusut dalam proses.
"Kurang efektif enggak fresh, umpamanya untuk bakul-bakul makanan, bakul-bakul katering mereka kurang menyukai. Biasanya cabai-cabai kering digunakan untuk UMKM dijual kering," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Mendes Yandri Akan Lakukan Digitalisasi Pengawasan Dana Desa
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sabtu Malam, Jawal SIM Keliling di Kulonprogo di Alun-alun Wates Mulai Pukul 19.00 WIB
- Rektor UAJY dan UII Sebut Belum Ada Laporan Mahasiswanya Terjerat Judi Online
- Cek Lokasi dan Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini, Sabtu 23 November 2024
- Hiswana Migas DIY Berharap Keempat SPBU yang Ditutup Segera Beroperasi dengan Sistem KSO, Begini Respons Pertamina
- Jadwal SIM Keliling di Jogja, Sabtu Malam Ini Pukul 19.00-21.00 WIB di Alun-alun Kidul Jogja
Advertisement
Advertisement