Catat! PPPK Gunungkidul Bakal Diwajibkan Beli Beras Lokal
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul terus menyosialiasikan program pembelian beras milik petani lokal. Hingga sekarang sudah ada ratusan pegawai di 15 organisasi perangkat daerah (OPD).
Rencananya program ini tidak hanya untuk PNS, tetapi juga menyasar ke Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Adinoto mengatakan, sejak September 2021 lalu, ada surat edaran dari bupati yang mengimbau PNS di lingkup pemkab membeli beras petani lokal Gunungkidul.
Advertisement
BACA JUGA: Pengajuan Penangguhan Penahanan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi RSUD Wonosari Ditolak
Hingga sekarang 863 pegawai di 15 OPD yang mengikuti program ini. “Awalnya hanya 710 orang, tapi sudah ada penambahan. Total setiap bulannya ada beras seberat 4,3 ton yang dibeli dari petani lokal di Gunungkidul,” kata Adinoto, Rabu (29/6/2022).
Meski sudah ada tambahan pegawai yang ikut, dia tidak menampik masih ada 10 OPD yang belum berpartisipasi. Diharapkan seluruh pegawai bisa mengikuti sehingga program berjalan sesuai yang direncanakan.
Selain menyasar ke OPD lain, program ini juga menyasar ke PPPK. Adinoto mengatakan, sudah menyosialisasikan ke 47 PPPK di lingkup dinas pertanian danpangan untuk mengikuti. “Baru tahap awal dan rencananya seluruh P3K di Gunungkidul juga bisa berpartisipasi,” katanya.
Dia menjelaskan, salah satu tujuan program ini digulirkan agar hasil panen petani bisa terserap lebih optimal. Harapannya dengan terserap lebih maksimal, maka upaya menyejahterakan petani lokal bisa diwujudkan. Adapun teknisnya, setiap pegawai diwajibkan membeli beras seberat lima kilogram per bulannya.
“Beras yang dijual kualitas premium dengan harga Rp11.000 per kilonya,” ungkapnya.
Ketua Koperasi Tani Cerdas di Kalurahan Kampung, Ngawen, Suparna menyambut baik dengan program ASN wajib membeli beras petani lokal. Meski demikian, dia berharap program ini bisa dioptimalkan karena belum semua pegawai mengikutinya.
“Total ada tujuh gapoktan yang menyuplai beras untuk pegawai dan kami salah satu yang ikut memasok,” kata Suparna.
Menurut dia, untuk pasokan tidak ada masalah karena kapasitas produksi sekarang bisa mencapai 10 ton setiap bulannya. “Jadi memang belum terserap maksimal. Harapannya, program pembelian beras dari petani lokal bisa digalakkan,” katanya.
Ia mendukung kebijakan beli beras petani lokal karena hasilnya akan sangat dirasakan para petani. Selama ini, sambung Suparna, banyak gabah petani yang dijual ke luar daerah, tapi ironisnya saat menjadi beras banyak dipasok untuk memenuhi kebutuhan di Gunungkidul.
“Kalau dengan program ini dari mulai gabah hingga menjadi beras tetap di Gunungkidul sehingga perputaran uangnya juga tidak ke luar daerah,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Natal dan Tahun Baru, Potensi Pergerakan Orang Diprediksi Mencapai 110,67 Juta Jiwa
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Indeks Masih Jomplang, Penguatan Literasi Keuangan Sasar Mahasiswa UGM
- Undangan Memilih Pilkada Gunungkidul Didistribusikan ke 612.421 Warga
- Satu-satunya yang Gelar Kampanye Akbar, Heroe-Pena Gandeng 15.000 Kawula Muda
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 22 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Jumat 22 November 2024
Advertisement
Advertisement