Advertisement
Waduh, Persentase Penduduk Miskin di DIY Lampaui Angka Nasional
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil survei angka kemiskinan pada Maret 2022 lalu. Cukup mencengangkan, meski persentase penduduk miskin di wilayah DIY pada periode tersebut dilaporkan berada di angka 11,34 persen, turun sebesar 0,57% dibandingkan September 2021, tetapi angka tersebut masih jauh di atas angka nasional, yakni di 9,54%.
“Memang kami melihat bahwa tingkat kemiskinan di DIY masih lebih tinggi dibandingkan tingkat kemiskinan secara nasional. Tetapi, perbandingan ini kalau dilihat pergerakannya maka terlihat penurunan kemiskinan di DIY lebih cepat dibanding penurunan kemiskinan secara nasional,” jelas Sugeng Arianto, Kepala BPS DI Yogyakarta, Jumat (15/7/2022).
Advertisement
Perkembangan angka kemiskinan di DIY memang tengah mengalami penurunan. Pada September 2020, persentase penduduk miskin berada di angka 12,80%. Angka itu tak bergerak hingga Maret 2021. Baru pada September 2021, terjadi penurunan hingga di 11,91%.
Dilihat dari daerah tempat tinggalnya, penduduk miskin di DIY masih didominasi oleh masyarakat perkotaan. Persentasenya pada Maret 2022 berada di angka 13,65%. Sementara di perdesaan, persentase penduduk miskin berkisar di angka 10%.
BACA JUGA: Data BPS: Kemiskinan di Desa Menurun, Kota Masih Tinggi
Sementara itu, berdasarkan kriteria Bank Dunia, distribusi pengeluaran penduduk Q1 di perkotaan selama enam bulan terakhir mengalami peningkatan sebesar 0,01%. Di mana di perdesaan, pada kategori yang sama dilaporkan mengalami penurunan 0,36%.
“Kami melihat misalnya pada kondisi Maret 2022 dibandingkan dengan September 2021 untuk di perkotaan itu mereka yang berada pada Q1 mengalami kenaikan tipis dari 6,29 persen menjadi 6,30 persen. Sementara yang Q2 naik dari 9,12 persen menjadi 9,24 persen,” jelas Sugeng.
Sugeng juga menjelaskan bahwa Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) di perkotaan dan perdesaan pada periode Maret–September 2021 mengalami penurunan 0,048%. Namun demikian, jika dilihat per kategori, angka P1 di perdesaan mengalami kenaikan di mana pada September 2021 angkanya di 2,108% sementara pada Maret 2022 angkanya menjadi 2,253%. “Tetapi kalau dibandingkan secara year-on-year, Maret 2022 dibanding 2021 di pedesaan ini masih membaik,” tambahnya.
BPS juga mencatat Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di perkotaan maupun perdesaan DIY turun 0,024% pada Maret 2022 dibandingkan September 2021. Oleh karena itu, Sugeng menyimpulkan bahwa secara umum indikator kemiskinan di DIY sudah menunjukkan perbaikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Jumat 26 April 2024
- Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Jadwal Bus Damri Hari Ini, Cek Lokasi dan Tarifnya di Jogja
- Top 7 News Harianjogja.com, Jumat 26 April 2024 dari soal Sampah hingga Gugatan ke KPU
Advertisement
Advertisement