Tak Hanya Megah, Ini Keunikan Jembatan Kretek 2 di JJLS
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Jembatan Kretek 2 yang menjadi bagian dari Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Bantul menjadi jembatan istimewa. Selain kemegahan bangunannya, Jembatan Kretek 2 istimewa karena desainnya menampilkan ikon kelokalan masyarakat setempat.
Ada beberapa ikon masyarakat lokal Bantul yang dipasang pada Jembatan Kretek yaitu luku, batang padi dan burung kuntul. Ikon luku dipasang menjadi sebuah tugu yang menjulang di ujung Desa Tirtohargo, Kretek. Luku merupakan alat membajak sawah yang biasa digunakan petani di Bantul pada zaman dahulu.
Advertisement
Ikon kedua yakni batang padi yang dituangkan pada lampu penerang jalan umum (LPJU). Tiang lampu yang dipasang sepanjang jembatan tersebut didesain bercabang seperti batang padi dengan bulirnya.
Terakhir, ikon burung kuntul yaitu burung yang banyak terdapat di persawahan Bantul, dipasang pada railing pengaman parapet. Ukiran burung kuntul dari besi dipasang sepanjang tepi jembatan.
BACA JUGA: Awalnya Hanya Selebar Becak, JJLS Kini Tumbuhkan Ekonomi Kebumen
Tim Jelajah Jalur Pansela "Membangun Ekonomi Pantai Selatan Jawa" sampai di Jembatan Kretek 2 pada Kamis (21/7/2022) sore. Angin bertiup kencang di sore itu. Informasi dari pekerja, angin bertiup kencang sejak beberapa hari terakhir.
Selain tiga ikon kelokalan di atas, tim Jelajah Pansela juga menemukan keunikan lain saat mengamati langsung progres pembangunan jembatan di atas Kali Opak tersebut. Di kedua sisi tepi jalur terdapat jalur pedestrian untuk pejalan kaki dan pesepeda. Jalur pedestrian ini dipisahkan dari jalur kendaraan bermotor menggunakan barrier. Di jalur yang lebarnya 1,8 meter ini, lantainya tidak dilapisi aspal tetapi dari batu andesit.
Berdasarkan informasi yang terdapat pada papan proyek, pembangunan jembatan Kretek 2 telah mencapai 92,95%. Pembangunan Jembatan Kretek 2 menggunakan anggaran Rp364 miliar, yang dimulai pada Januari 2021 dan ditargetkan rampung pada Januari 2023 mendatang.
Saat ini pekerja masih mengerjakan marka jalan, gambar sepeda pada jalur pedestrian, memasang lampu mata kucing pada tengah jalan, serta beautifikasi seperti membangun taman di bawah jembatan dan memasang railing pada tangga jembatan.
Jembatan Kretek 2 sempat dibuka pada arus Lebaran 2022, namun kini kembali ditutup dari kendaraan maupun pejalan kaki. Jembatan Kretek II adalah bagian dari JJLS atau Jalur Pantai Selatan (Pansela). Kementerian PUPR menargetkan pembangunan JJLS di DIY tuntas pada pertengahan 2024 mendatang.
BACA JUGA: Tak Kalah Cantik dengan Bali, Kebumen Punya Pantai Menganti
Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah (Jateng)-Yogyakarta Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Javid Hurriyanto, mengatakan Pansela merupakan jaringan jalan di bagian selatan Pulau Jawa dengan total panjang 1.547 kilometer dan sampai saat ini sudah 1.164 kilometer yang sudah dibangun.
Jalan yang belum ditangani dengan standar nasional lebar jalan sekitar 383 kilometer. Secara umum, panjang JJLS untuk area Jateng dan DIY 333,36 kilometer, terdiri atas Jateng 212,53 km dan DIY 120,83 kilometer. Di Jateng dan DIY secara keseluruhan sudah dikerjakan sepanjang 241 kilometer.
“Jateng yang belum selesai ada 64,70 kilometer dan DIY sekitar 27,57 kilometer. Di Jateng ada jalan yang belum sesuai standar secara nasional mulai dari Kebumen sampai Cilacap. Untuk DIY, saat ini sedang kami kerjakan,” ujarnya, saat ditemui tim Jelajah Pansela pada awal Juli 2022.
Pembangunan Jalur Pansela ini dimulai sejak 2004 setiap tahun meski tidak secara besar-besaran. Kemudian di 2015 pembangunan dilakukan lebih serentak sehingga sesuai target, 2024 bisa diselesaikan semua.
Ia mengatakan tantangan terbesar dalam pembangunan Jalur Pansela adalah topografi, salah satunya di DIY. Beberapa titik berada di perbukitan dan terbelah oleh sungai yang lebar seperti Sungai Progo dan Opak.
BACA JUGA: Makin Ramai Kendaraan, Jalur Pansela di Purworejo Perlu Tambah Lajur
Jalur Pansela diharapkan dapat mengurai beban berat Jalur Pantura sehingga lalu lintas bisa beralih ke selatan. Selain itu, Jalur Pansela diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga melalui kemudahan akses dan pengembangan kawasan wisata. Sebab, Jawa bagian selatan memiliki banyak pantai yang berpotensi besar untuk pengembangan wisata.
“Selain pantai, kuliner juga banyak, nanti tinggal bagaimana pemda untuk memaksimalkan potensi itu. Kami yakin Pansela dapat mendukung pengembangan wisata dan pergerakan logistik antarprovinsi,” ujarnya.
Liputan ini merupakan bagian dari program Jelajah Jalur Pansela: Membangun Ekonomi Pantai Selatan Jawa yang digelar Harian Jogja bekerjasama dengan Pertamina Patra Niaga dan Bank BPD DIY.
Dalam program ini, Tim Harian Jogja menyusuri dan merekam setiap ruas Pantai Selatan Jawa mulai dari Kebumen, Purworejo, Kulonprogo, Bantul, Gunungkidul, hingga Wonogiri. Jelajah Pansela dimulai pada Selasa (19/7/2022) dan finis di Wonogiri pada Jumat (22/7/2022).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Transfer Tahanan Mary Jane, Menteri Supratman Sebut Prabowo Sudah Berikan Lampu Hijau
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Senin 25 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal Terbaru KA Bandara YIA Xpress Senin 25 November 2024
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Senin 25 November 2024
- Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Senin 25 November 2024
- Jadwal Terbaru Kereta Api Prameks Jurusan Jogja-Kutoarjo Senin 25 November 2024
Advertisement
Advertisement