Advertisement

Nyawiji Makarti, Cara ISI Jogja Me-recovery Kehidupan lewat Seni

Lugas Subarkah
Minggu, 24 Juli 2022 - 16:57 WIB
Arief Junianto
Nyawiji Makarti, Cara ISI Jogja Me-recovery Kehidupan lewat Seni Penampilan mahasiswa Jurusan Teater dalam karya berjudul Oligarch di Concert Hall ISI Jogja, Sabtu, (23/7/2022). - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL -- Setelah hampir dua tahun tidak menggelar pertunjukan seni secara offline, ISI Jogja kini kembali menggelar pentas sebagai rangkaian Dies Natalis ke-38 ISI Jogja. 

Pentas bertajuk Nyawiji Makarti tersebut digelar di Concert Hall ISI Jogja, Sabtu (23/7/2022) malam.

Advertisement

Pentas tersebut menampilkan tujuh karya dari enam jurusan dan satu program studi yang ada di lingkungan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Jogja.

Ketujuh repertoar yang ditampilkan tersebut adalah Oligarch (Teater); Pelangi (Etnomusikologi); Orkes Rumah Opet (Prodi Pendidikan Musik); Sawung Sumalik (Jurusan Tari); Anjali (Jurusan Karawitan); ; Urip iku Urup (Pendidikan Seni Pertunjukan); Sumpah Pralaya (Pedalangan). 

BACA JUGA: Parangtritis Akan Disulap Jadi Kawasan Wisata Malam, Begini Konsepnya

Rektor ISI Jogja, Muhammad Agus Burhan dalam sambutannya mengaku gembira dengan digelarnya berbagai pertunjukan yang turut memeriahkan Dies Natalis ke-38 ISI Jogja.

“Ini penampilan yang ke lima. Sebagaimana penampilan yang lain, pergelaran ini dibangun dan dipersembahkan untuk Dies Natalis ke-38 ISI Jogja dengan tema Keunggulan Seni Untuk Recovery Kehidupan,” ujarnya.

Selama dua tahun Indonesia dilanda pandemi Covid-19 yang membuat kehidupan seolah-olah berhenti, dunia seni juga turut terdampak dengan tidak leluasanya mengungkapkan ekspresi seni.  “Walau sebelumnya kita juga disajikan [pertunjukan] lewat media lain, yakni media virtual yang bisa menjangkau semua lini,” katanya.

Maka dalam Dies Natalis kali ini, ISI Jogja mengusung semangat memberdayakan keunggulan seni untuk bisa memulihkan kehidupan masyarakat.

“Sesungguhnya kesenian itu merupakan sesuatu yang inheren dalam kehidupan kita. Bisa dipakai untuk mengekspresikan pemikiran dan perasaan kita. Membangun nilai-nilai kemanusiaan,” ungkapnya.

Lebih dari itu, dengan semangat ini civitas academica ISI Jogja juga didorong untuk mengubah modal simbolik dalam dunia kesenian menjadi modal ekonomi atau modal kultural.

“Dengan demikian keunggulan seni diharapkan bisa memulihkan segala aspek kehidupan kita,” kata dia.

Dalam acara tersebut, ditampilkan pula ucapan selamat Dies Natalis dari sejumlah tokoh nasional, di antaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim; Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki; dan Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Garuda Indonesia Terbangkan 28 Ton Bantuan ke Sudan, Yaman dan Palestina

News
| Selasa, 15 Oktober 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Tempat Wisata Paling Populer di Thailand, Cek Daftarnya

Wisata
| Sabtu, 12 Oktober 2024, 13:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement