Advertisement

Promo November

Tak Hanya SMA, SDN Blunyahrejo Kota Jogja Juga Diduga Mewajibkan Jilbab ke Siswi

Triyo Handoko
Jum'at, 05 Agustus 2022 - 17:57 WIB
Bhekti Suryani
Tak Hanya SMA, SDN Blunyahrejo Kota Jogja Juga Diduga Mewajibkan Jilbab ke Siswi Penampakan SDN Blunyahrejo dari depan gerbang yang terdapat papan Sekolah Ramah Anak, Jumat (5/8/2022) -  Harian Jogja / Triyo

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kasus dugaan pemaksaan jilbab di DIY terus bergulir dan belakangan bermunculan. Tidak hanya di tingkat SMA, kasus pemaksaan jilbab juga diduga terjadi di tingkat SD.

Wali murid SDN Blunyahrejo, Kelurahan Karangwaru, Kecamatan Tegalrejo menyebut ada pewajiban jilbab bagi anaknya sejak mendaftar di sekolah tersebut.

Advertisement

BACA JUGA: Kepala SDN Blunyahrejo Bantah Ada Kewajiban Jilbab di Sekolahnya

Wali murid yang meminta namanya dirahasikan itu menjelaskan pewajiban jilbab tersebut disampaikan otoritas sekolah ketika sosialisasi wali murid saat dinyatakan diterima di sekolah tersebut.

“Saat sosialisasi itu saya sempat tanya atas dasar apa pewajiban jilbab ini, karena SDN Blunyahrejo bukan sekolah keagamaan tertentu,” jelas wali murid tersebut, Jumat siang (5/8/2022). Penjelasan atas pertanyaan tersebut adalah kebijakan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Jogja.

“Saat sosialisasi kedua terkait kurikulum pembelajaran, saya mau tanya langsung ke Kepala Sekolah karena dalam sosialisasi pertama disebut untuk lebih jelasnya bisa tanya ke Kepala Sekolah,” ujarnya. Ternyata Kepala SDN Blunyahrejo tak hadir dalam sosialisasi kedua itu karena sakit.

Tak bisa bertanya kepada siapapun lagi, wali murid tersebut terpaksa mengenakan jilbab pada anaknya. “Karena sudah diwajibkan sejak awal, yaudah terpaksa ikut itu,” katanya.

Jika tak memakai jilbab, wali murid ini merasa kasihan pada anaknya. “Nanti takutnya dia merasa berbeda sendiri di sekolahan, malah rentan dapat bullying nanti” bebernya.

BACA JUGA: FKUB Bantul: Siswi Muslim Tak Harus Pakai Jilbab ke Sekolah

Menurut wali murid ini anaknya sendiri mengaku lebih nyaman tak mengenakan jilbab. “Namanya agama kan urusan privasi ya, harusnya diberi kebebasan untuk memilih tidak diwajibkan seperti ini,” keluhnya.

Saat Harianjogja.com mengunjungi sekolah tersebut sudah tak ada orang. Sekolah yang terpasang papan bertuliskan “Sekolah Ramah Anak” terakreditasi A ini tampak sepi.

Saat menghubungi via WhatsApp ke guru kelas I, Luthfiana menyebut tak ada pewajiban jilbab di sekolahnya. Tapi saat dikonfirmasi ulang soal laporan wali murid tersebut, Luthfiana tak membalas pesan lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat

News
| Sabtu, 23 November 2024, 05:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement