Advertisement
Kritik Radikalisme di Ranah Pendidikan, Sekelompok Mahasiswa Gelar Aksi di Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Sekelompok mahasiswa yang menamakan diri Koalisi Masyarakat Anti Radikalisme (Komar) menggelar aksi damai di kawasan Jalan Monjali, Jogja, Jumat (12/8/2022) sore. Mereka mengkritik adanya radikalisme dan menolak adanya gerakan yang tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
Para mahasiswa melakukan orasi dengan meneriakkan sejumlah tuntutan menolak radikalisme dan meminta aparat melakukan pencegahan. Aksi damai menolak radikalisme kerap dilakukan di Jogja. Hal ini merespons potensi penyebaran aliran yang bisa tumbuh subur salah satunya di ranah pendidikan.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Koordinator Aksi Mustafa mengatakan radikalisme saat ini sudah masuk ke kaum intelektual mulai dari dasar hingga perguruan tinggi. Dengan demikian radikalisme bukan karena kebodohan dan kemiskinan, melainkan akibatnya sempitnya pemahaman. “Oleh karena itu sekecil apapun gerakan yang mengarah kepada radikalisasi harus kita cegah dan antisipasi agar tidak berkembang dan meluas,” kata Mustafa dalam keterangannya Jumat.
Ia menilai jika radikalisme tidak dicegah ke depan dikhawatirkan dalam mempengaruhi kemajuan dan daya saing bangsa karen sempitnya pengetahuan. “Kami mendesak seluruh elemen dapat meningkatan pengawasan dan melakukan tindakan tegas terhadap berbagai aktivitas yang dapat merongrong kekokohan Pancasila dan keutuhan NKRI,” ujarnya.
Strategisnya Pancasila dalam menopang kokohnya NKRI, lanjutnya, sehingga kerap muncul berbagai upaya pihak luar untuk menggoyahkan keutuhan dengan mengganti ideologi lain. Hal ini menurutnya perlu menjadi fokus perhatian bersama karena berbangsa dan bernegara tidak cukup dengan mengibarkan bendera merah putih semata. Melainkan harus mampu membentuk generasi penerus bangsa yang selalu menjunjung tinggi nilai Pancasila.
BACA JUGA: Mahfud Sebut Ferdy Sambo Menangis di Depan Kompolnas dan Mengaku Dizalimi
“Kita perlu meningkatkan kesadaran untuk senantiasa melestarikan ideologi Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa dan pemersatu melalui implementasi sesuai dengan budaya dan tradisi,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
- Bantu Petani Korban Upwelling, Danrem-Dandim Boyolali Tebar 10.000 Ikan di WKO
- Diwarnai Kucing-Kucingan, Polda Jateng Gerebek Tambang Ilegal di Blora dan Pati
- Sopir Taksi Dibunuh Anggota Densus 88, Ini Sederet Kelakuan Buruk Pelakunya
- Disimpan Hampir 6 Bulan, Polisi Solo Sita Ganja Warga Boyolali Mirip Serbuk
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Jokowi Minta TNI-Polri Tidak Terlibat Politik Praktis di Pemilu 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sultan Minta Pedagang Teras Malioboro 2 Mulai Pindah Akhir 2024
- Kunjungan Wisatawan di Bantul pada Awal Februari Turun 13 Persen
- Trauma! Korban Pencabulan oleh Ketua Remaja Masjid di Gamping Tak Mau Sekolah
- Sultan Singgung Perajin UMKM Malioboro yang Diupah Rendah
- Awas! Kendaraan Pakai dengan Strobo Bisa Ditilang
Advertisement
Advertisement