Mendekatkan Museum Pada Masyarakat dengan Jogja Museum Expo
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY menggelar Jogja Museum Expo di Sleman City Hall untuk memperingati Satu Dasawarsa Undang-Undang Keistimewaan DIY. Kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mendekatkan museum kepada masyarakat.
Kepala Bidang Pemeliharaan dan pengembangan Sejarah, Bahasa, Sastra, dan Permuseuman Disbud DIY, Budi Husada, mengatakan objek koleksi museum-museum di DIY hadir sebagai upaya membangun citra museum yang positif dan konstruktif kepada masyarakat.
Advertisement
"Jogja Museum Expo ini menjadi ruang ekspresi dalam upaya peningkatan potensi museum yang berada di DIY. Tujuan utamanya kami ingin mendekatkan museum kepada masyarakat," kata Budi di sela kegiatan Pembukaan Jogja Museum Expo, Senin (15/8/2022).
Menurut Budi, Jogja Museum Expo menjadi bagian rangkaian Festival Museum Jogja. Kegiatan tersebut dihadirkan sebagai wadah silahturahmi dan bertukar informasi para pengelola museum di DIY. Disbud mengangkat tema 'Ujwalita', untuk merayakan keragaman dan menumbuhkan keistimewaan DIY.
BACA JUGA: Ini Tindak Lanjut Disdik Sleman Jika Temukan Kasus Covid-19 di Sekolah
Selama pameran berlangsung, Disbud mengisi kegiatan dan koleksi museum yang menggambarkan perjalanan sejarah DIY baik dari sisi budaya, perjuangan, termasuk pendidikan. Total pelaksanaannya diikuti oleh 37 museum di DIY. Pameran tersebut digelar 15-19 Agustus sejak pagi hingga malam.
"Ekspo ini diharapkan dapat mengobati kerinduan masyarakat terhadap museum di tengah pandemi Covid-19. Ini menjadi sarana promosi dan edukasi dengan menampilkan potensi museum kepada masyarakat," tandasnya.
Mewakili Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, Kepala Disbud DIY, Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan pandemi Covid-19 yang melanda saat ini seperti kawah candradimuka yang menguji, mengajarkan, dan sekaligus mengasah diri.
"Pandemi memberikan beban yang berat kepada seluruh pengelola museum. Semua pilar kehidupan kita diuji. Ujian dan asahan menjadi dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Ujian pandemi ini juga memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri," katanya.
BACA JUGA: Jogja Dilanda Hujan di Tengah Kemarau, Ini Penjelasan BMKG
Untuk membangun citra museum yang positif dan konstruktif kepada masyarakat, katanya, Jogja Museum Expo merupakan aspek yang sangat vital sebagai bagian dari pengembangan museum. "Di DIY terdapat lebih dari 40 museum dan ini merupakan jumlah museum terbanyak kedua di Indonesia. Dari sisi masyarakat, kesadaran terhadap keberadaan museum semakin menuju arah yang positif," katanya.
Diakuinya, masyarakat mulai menyadari museum merupakan bagian dari pendidikan informal yang memiliki aspek penting dalam sistem pendidikan pada proses pembelajaran dan pembentukan karakter bangsa, khususnya generasi muda.
"Melalui Jogja Museum Expo 2022, museum dapat menuangkan ide kreatif agar dapat menarik kunjungan. Hal ini selaras dengan amanat Pasal 2 PP No.66/2015 tentang permuseuman sebagai sarana pengkajian, pendidikan dan kesenangan," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
Advertisement
Advertisement