Advertisement

Masih Transisi, Belum Semua Sekolah di Gunungkidul Menerapkan Kurikulum Merdeka

David Kurniawan
Sabtu, 20 Agustus 2022 - 03:27 WIB
Arief Junianto
Masih Transisi, Belum Semua Sekolah di Gunungkidul Menerapkan Kurikulum Merdeka Ilustrasi. - ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Advertisement

Harianjogja.com, Gunungkidul — Dinas Pendidikan Gunungkidul memastikan kesiapannya untuk menyelenggarakan kegiata belajar mengajar berbasis Kurikulum Merdeka. Meski demikian, hingga sekarang pelaksanaan masih sebatas pencontohan karena belum semua sekolah menerapkan.

Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SD, Bidang SD, Dinas Pendidikan Gunungkidul, Asbani mengatakan total ada 468 SD di Bumi Handayani. Hingga sekarang yang menerapkan kurikulum merdeka baru di 104 SD. Sedangkan 364 sekolah lainnya masih mempergunakan Kurikulum 2013. “Masih transisi karena penerapan penuh baru terlaksana di 2024,” kata Asbani, Kamis (18/8/2022).

Advertisement

Dia menjelaskan, penerapan kurikulum merdeka lebih mengedepankan tentang penekanaan profil pelajar berdasarkan Pancasila. Selain itu, pembelajaran juga lebih mengedepankan minat dan bakat siswa sehingga memiliki ciri khas masing-masing.

BACA JUGA: Listrik Hanya Disangga Tiang Bambu, Warga Ngalang Gunungkidul Resah

Oleh karena itu, lanjut Asbani, para guru memiliki kewajiban untuk mengasesmen diagnostik berkaitan dengan minat para siswa. “Asesmen diperlukan untuk mengetahui bagaimana model pembelajaran para siswa sehingga itu akan diterapkan di kurikulum merdeka,” katanya.

Disinggung mengenai pembelajaran Bahasa Inggris dalam kurikulum merdeka, Asbani mengakui ada potensi untuk pengayaan dalam pembelajaran bahasa. Meski demkian, sambung dia, hingga sekarang belum bisa diterapkan di Bumi Handayani.

“Di SD baru ada guru kelas serta mata pelajaran untuk olahraga dan pendidikan agama. Untuk yang lain belum ada, termasuk Bahasa Inggris,” katanya.

Ia mengaku Bahasa Inggris belum diajarkan di sekolah negeri di Gunungkidul. “Bisa diajarkan sesuai dengan kurikulum merdeka. Tapi, harus dikaji dengan mendalam karena dari sisi guru belum ada, serta kalau ada pengadaan juga membutuhkan dukungan anggaran,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Alasan Kepolisian Hentikan Penyidikan Kasus Aiman Witjaksono

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 15:57 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement