Warga Maguwoharjo Masih Menunggu Kejelasan Pembebasan Lahan Tol Jogja Solo
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Warga terdampak tol Jogja-Solo di pinggir Ring Road Utara di Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Sleman hingga kini masih menunggu kejelasan rencana pembebasan lahan.
Ketua RW 46 Pedukuhan Maguwoharjo, Kalurahan Maguwoharjo Suryono mengatakan ada sekitar 20 KK di wilayahnya yang terdampak jalan tol.
Advertisement
Mereka selama ini tinggal di pinggiran jalan Ring Road Utara. "Sekitar dua tahun lalu warga kami mengikuti sosialisasi, tetapi sampai saat ini belum ada kejelasan soal kelanjutannya. Warga kami sebenarnya ingin tahu," kata Suryono kepada Harianjogja.com, Minggu (28/8/2022).
BACA JUGA: Suporter PSS Tewas Dikeroyok, Kapolres Sleman: Ada Beberapa Orang Kami Amankan
Dia mengatakan belum adanya kelanjutan rencana pengadaan lahan untuk jalan tol tersebut menimbulkan pertanyaan bagi warga jadi tidaknya jalan tol Jogja-Solo tersebut di wilayahnya. "Masalahnya di daerah lain seperti Purwomartani Kalasan sudah ada pembayaran. Cuma di sini (Maguwoharjo) belum sama sekali ada perkembangan, warga hanya menunggu-nunggu," katanya.
Selain sosialisasi, kata dia, pengukuran lahan waktu pertama kali sudah dilakukan. Hanya saja berapa luas lahan yang dibutuhkan atau terkena pembangunan jalan tol masih stagnan. "Belum lagi saat dampak pembangunan seperti apa? Itu belum dipikirkan pengembang, kami juga belum tahu prosesnya," katanya.
Disinggung nilai ganti kerugian yang diinginkan warga, Suryono mengaku belum mengetahuinya. Meski begitu, lanjutnya, ada kesepakan warga terdampak agar nilai uang ganti kerugian yang diberikan kepada warga terdampak setidaknya sama. "Jadi nilainya diharapkan sama. Misalnya Rp20 juta per meter. Itu kalau memang dijanjikan ganti keuntungan," katanya.
Berdasarkan catatan Harianjogja.com, wilayah Maguwoharjo yang akan dilewati proyek jalan tol Jogja-Solo tercatat sebanyak 250 bidang tanah. Bidang terdampak tersebar di enam padukuhan seperti Padukuhan Pugeran, Karangnongko, Maguwo, Semigo, dan Ringinsari.
Sebelumnya, PPK Satker Pelaksana Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Jogja-Solo wilayah DIY, Dian Hardiyansyah mengatakan untuk lahan seksi 2 jalan tol Jogja Solo yang akan dibebaskan ada empat kalurahan. Selain di Tirtoadi, Tlogoadi dan Trihanggo yang prosesnya sudah berjalan, lahan di Maguwoharjo juga direncanakan akan dibebaskan pada tahun ini.
Pernyataan tersebut diamini oleh General Manager Lahan dan Utilitas PT JMM, Muhammad Amin. Dia menjelaskan pembebasan lahan untuk seksi 2 hanya dilakukan untuk wilayah Barat Ring Road mulai dari Trihanggo, Tirtoadi hingga Tlogoadi.
"Ini untuk menghubungkan tol Jogja Solo dengan junction Sleman, fungsinya untuk memberi akses keluar masuk mobil dari tol Jogja-Bawen," katanya.
Selain itu, lahan terdampak yang juga akan dibebaskan berada di Maguwoharjo, Depok untuk memecah kemacetan di jalan Nasional Jogja-Solo. Di Maguwoharjo akan dibangun akses keluar (on off) dari tol Jogja Solo. "Dari Simpang Susun Purwomartani ke Maguwoharjo ini akan dibangun secara elevated di atas selokan Mataram. Di Maguwoharjo nanti ada pintu keluar," katanya.
Adapun Kepala Kanwil BPN DIY, Suwito hingga kini masih menunggu rencana pembebasan lahan tambahan untuk seksi 2 Jalan Tol Jogja Solo yang ada di Maguwoharjo, Depok. "Sudah ada informasi dari PPK untuk Maguwoharjo agar dilakukan proses identifikasi dan validasi data. Rencana tahun ini, kami masih menunggu surat permintaan dari PPK," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bareskrim Polri Pulangkan DPO Judi Online Situs W88 dari Filipina
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Rutin Melakukan CSR, Kali Ini The Phoenix Hotel, Grand Mercure dan Ibis Yogyakarta Adisucipto Mengunjungi PAUD Stroberi
- Kronologi Truk Box Tabrak Motor di Jalan Turi-Tempel yang Tewaskan Satu Orang
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Hari Ini, Kamis 21 November 2024
- Pilkada Bantul: TPS Rawan Gangguan Saat Pemungutan Suara Mulai Dipetakan
- BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Longsor
Advertisement
Advertisement