Sukses Besar! Pasar Lawas Mataram Berhasil Datangkan 10 Ribu Pengunjung

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Sebanyak 10.000 pengunjung mendatangi Pasar Lawas Mataram, yang berlasngsung selama tiga hari, 26-28 Agustus lalu, di halaman Masjid Gedhe Mataram, Kalurahan Jagalan, Kapanewon Banguntapan.
Koordinator Publikasi Pasar Lawas Mataram, Fauzan, menjelaskan berdasarkan pendataan dari karcis parkir, selama tiga hari pelaksanaan ditaksir ada 10.000 pengunjung yang mendatangi Pasar Lawas Mataram. “Selama tiga hari kemaren kisaran 10.000 pengunjung,” ujarnya, Rabu (31/8/2022).
Dengan jumlah tenant sebanyak 41 orang ditambah beberapa yang berjualan tanpa stan, serta lokasi yang hanya di halaman masjid, jumlah pengunjung ini terhitung fantastis. Banyaknya pengunjung ini pun berdampak positif pada perputaran ekonomi warga Jagalan.
Dari data yang dihimpun panitia, setiap pedagang mendapatkan omzet sebanyak Rp1 juta hingga Rp5 juta setiap harinya. Besaran omzet tersebut bergantung jenis dagangan yang dijajakan. Dengan harga maksimal Rp10.000, berarti setiap pedagang minimal menjual 100 item setiap harinya.
Ketua Panitia Pasar Lawas Mataram, Sulthon Abdul Aziz, mengatakan semua tenant yang terlibat dalam kegiatan ini merupakan warga asli Jagalan. “Tujuannya adalah pemberdayaan ekonomi berbasis warga,” ungkapnya.
BACA JUGA: Minta Jangan Ada Kekerasan Fisik di Jogja, Sultan: Mbok Pun Penggalih
Tahun ini merupakan ketiga kalinya Pasar Lawas Mataram digelar. Gelaran pertama berlangsung pada 2018 dan yang kedua 2019. Setelah dua tahun libur, Pasar Lawas Mataram 2022 menurutnya jauh lebih ramai dibanding pelaksanaan yang sebelumnya.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, yang hadir dalam pembukaan Pasar Lawas Mataram, mengapresiasi masyarakat Jagalan yang dengan kekompakan dan semangat gotong royongnya, acara Pasar Lawas Mataram dapat digelar dengan meriah.
Ia mencatat pada gelaran sebelumnya, Pasar Lawas Mataram berhasil membuat perputaran uang hingga ratusan juta, sehingga sangat bermanfaat untuk masyarakat. "Acara ini digelar esensinya yang paling utama adalah untuk pemberdayaan masyaraka. Pemberdayaan itu harus dirasakan oleh masyarakat,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pesta Daging Iftar Ramadan di Horison Ultima Riss Malioboro Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Ramadan, Polda DIY Bagikan Paket Sembako untuk Buruh
- Pusat Kedokteran Tropis UGM Kembangkan Aplikasi TOMO untuk Pengobatan Pasien TB yang Resisten Obat
- Harga Sembako Mulai Naik, Sleman Siapkan Pasar Murah di 17 Kecamatan
- Motif Pelaku Mutilasi Sleman Karena Terlilit Pinjol
- Pemkab Gunungkidul Alokasikan Rp298,8 Miliar untuk Pengentasan Kemiskinan
Advertisement