Advertisement

Pilur Serentak di Bantul, Sekda: Pamong yang Tidak Netral, Bakal Diproses Sesuai Aturan!

Ujang Hasanudin
Senin, 19 September 2022 - 23:07 WIB
Arief Junianto
Pilur Serentak di Bantul, Sekda: Pamong yang Tidak Netral, Bakal Diproses Sesuai Aturan! Ilustrasi. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL — Pamong kalurahan diminta netral dalam proses pemilihan lurah (Pilur) serentak tahun ini. Ada 75 calon lurah di 21 kalurahan dan sembilan kapanewon yang akan mengikuti pesta demokrasi tingkat kalurahan yang akan digelar pada 25 September mendatang.

Saat ini proses pilur dalam tahapan kampanye mulai dari 19-21 September, kemudian dilanjutkan dengan masa tenang selama tiga hari mulai 22-24 mendatang.

Advertisement

“Kepada semua panitia Pilur, pamong dan anggota Badan Musyawarah Kalurahan [Bamuskal] serta aparatur sipil negara [ASN] diperintahkan untuk menjaga netralitasnya demi menjaga keberlangsungan Pilur yang berkualitas dan terpilih calon lurah yang sesuai dengan harapan masyarakat,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Helmi Jamharis, Senin (19/9/2022).

BACA JUGA: Pasar Rakyat Jogja Gumregah Jadi Pengobat Rindu akan Sekaten

Helmi mewanti-wanti bagi pamong kalurahan yang terindikasi tidak nertral dalam Pilur atau mendukung salah satu calon akan terkena sanksi. “Bagi yang terbukti melakukan pelanggaran akan diproses sesuai peraturan perundangan yang berlaku,” ucap Helmi.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan (DPMK) Bantul, Sri Nuryanti mengatakan dari hasil pemantauannya di masa kampanye hari pertama ini berlangsung lancar dan aman.

Meski ada sejumlah calon lurah yang membawa massa pendukung namun masih dalam batas normal hanya memperkenalkan calonnya masing-masing kepada masyarakat.

“Sejauh ini aman, tertib dan lancar, enggak ada yang neko-neko, cuma beberapa desa dalam rangka memperkenalkan calonnya membawa massa tapi itu kan bagian dari mengedukasi masyarakat, memperkenalkan calonnya,” kata Sri Nuryanti.

Pihaknya dalam beberapa kesempatan juga selalu mengingatkan kepada semua pamong kalurahan untuk bersikap netral dalam pilur ini, karena jika tidak netral bisa merugikan dirinya sendiri maupun calon.

Menurutnya netralitas pamong dalam pilur merupakan harga mati. “Tetapi yang menyemprit [ketika ada pamong kalurahan yang tidak nertral] adalah panitia Pilur, dan akan diproses oleh Pemkab,” katanya.

Berdasarkan pantauan di Kalurahan Trirenggo, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, proses penyampaian visi misi dari tiga calon lurah berjalan aman. Panitia hanya membolehkan undangan yang masuk dalam forum penyampaian visi misi. Sementara konvoi massa pendukung calon hanya di luar area kantor Kalurahan.

Akan tetapi di sela-sela penyampaian visi misi ada seorang kepala salah satu dusun di Trirenggo yang berteriak-teriak menyebut nama bakal calon yang didukungnya dari luar pagar masuk. Namun tidak lama kepala dusun tersebut diamankan petugas keamanan setempat dari TNI-Polri.

Ketua Panitia Pilur Trirenggo, Sularsana Hadi Iswanta memastikan semua pamong kalurahan sudah diminta untuk netral. Terkait adanya salah satu kepala dusun yang merupakan bagian dari pamong mendukung salah satu calon, ia belum mengetahuinya. Namun jika terbukti ia akan berkonsultasi dengan Pemkab Bantul. “Kalau ada pamong tidak netral, kami akan konsultasi dengan bagian hukum dan Pemkab Bantu,” ucap Sularsana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Catatkan Kenaikan Transaksi SPKLU, PLN Suguhkan Kenyamanan Bagi Pemudik EV Pada Arus Mudik Lebaran 2024

News
| Rabu, 24 April 2024, 10:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement