Advertisement
Belajar dari Insiden Meninggalnya Guru Besar UGM, Tim SAR: Waspadai Arus Balik Air Laut

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Anggota SAR Satlinmas Wilayah 2 DIY di Pantai Baron terus mengimbau kepada pengunjung untuk mewaspadai potensi bahaya saat bermain di kawasan pantai. Salah satunya ancaman rip current atau arus balik air laut yang bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan.
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah 2 DIY, Surisdiyanto mengatakan, keberdaaan rip current hampir ada di semua pantai, khsususnya di wilayah 2, mulai Poktunggal hingga Gesing. Arus balik ini terkonsentrasi pada sebuah jalur sempit yang memecah zona empasan gelombang hingga melewatu batas zona gelombang pecah.
Advertisement
“Berhubung pantai di Gunungkidul didominasi batu karang, maka lokasi tetap. Meski demikian, tetap menyimpan bahaya karena dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan laut karena terseret arus,” kata Suris kepada wartawan, Senin (26/9/2022).
BACA JUGA: Muncul Wacana Honorer Batal Dihapus, Begini Respons Pemkab Gunungkidul
Dia mencontohkan, peristiwa yang menewaskan Guru Besar UGM Prof. Samekto di Pantai Indrayanti, Sabtu (24/9/2022) lalu. Ketika itu, korban setelah terseret gelombang langsung masuk rip current. “Jadi arus ini sangat berbahaya sehingga harus diwaspadai. Sudah banyak peristiwa karena kecelakaan karena fenomena tersebut,” katanya.
Suris berharap pengunjung mematuhi imbauan petugas SAR baik secara langsung melalui pengeras suara, maupun petugas yang berkeliling. “Selain itu ada juga rambu yang sudah dipasang, itu sebagai pengingat kepada pengunjung harus tetap dipatuhi,” katanya.
Menurut dia, potensi bahaya tidak hanya arus balik air laut, tetapi ancaman gelombang tinggi harus tetap diwaspadai. Imbauan yang dibuat tidak asal karena mengacu pada prakiraan dari BMKG. "Jadi, mari bersama-sama menjaga agar semua selamat,” katanya.
Senada, Koordinator SAR Satlinmas Wilayah 2 DIY, Marjono juga meminta wisatawan tidak mengabaikan peringatan dari petugas SAR karena untuk keselamatan. “Boleh bermain air tetapi tetap waspada,” kata dia.
Marjono menambahkan sudah sering kali mengingatkan, tetapi banyak pengunjung yang tak menghiraukannya. “Saat diingatkan malah ada yang jawab, kami ke pantai mau bermain air mosok tidak boleh,” katanya.
Meski demikian, Marjono memastikan tetap berupaya mengingatkan agar pengunjung tidak bermain di area yang berbahaya. “Akan terus kami ingatkan, meski kadang tidak dihiraukan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kasus Keracunan Makanan MBG di Bogor, BGN Sebut Akan Bertanggung Jawab
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pungutan Liar oleh Petugas Rutan Kelas II A Jogja, Kepala Kanwil Ditjenpas DIY: Pelaku Ditindak Tegas
- Libur Panjang, Okupansi Hotel di Bantul Mencapai hingga 100 Persen
- Baciro Kini Jadi Kelurahan Hijau di Jogja karena Berhasil Mengelola Sampah dengan Baik
- Ratusan Remaja Diusulkan Dinsos Bantul untuk Masuk Sekolah Rakyat Setingkat SMA
- Long Weekend Waisak, Jumlah Wisatawan di Bantul Meningkat Hampir Dua Kali Lipat
Advertisement