Pemkot Jogja Waspadai Inflasi Melonjak di Akhir Tahun
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Pemkot Jogja mewaspadai lonjakan inflasi di pengujung tahun jelang masuknya masa liburan panjang. Diprediksi angka inflasi akan melonjak naik di atas enam persen akibat terpengaruh kenaikan sejumlah harga barang dan jasa.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Jogja, Kadri Renggono mengatakan, pada September lalu angka inflasi Jogja tercatat sebesar 6,81% (year to year/yoy). Angka itu dinilainya jadi yang paling tinggi sepanjang 2022 ini lantaran terpengaruh kenaikan harga BBM.
Advertisement
"Kalau perkiraan BPS [Badan Pusat Statistik] dan Pemda DIY, itu tidak sampai berlanjut ke triwulan I. Apalagi kita sebentar lagi menghadapi liburan, kemungkinan naik lagi dan masih di angka 6 persen. Tapi tidak sampai 7 persen karena berbagai faktor ya," ucapnya, Rabu (5/10/2022).
BACA JUGA: Ditekan Kenaikan Harga Sejumlah Komoditas, Inflasi DIY Terendah Se Jawa
Kadri menyebutkan, berbagai intervensi dari pemerintah seperti penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) dan pengadaan sembako murah diharapkan bisa menekan angka inflasi.
Apalagi secara umum angka inflasi yang berada di atas enam persen itu belum mempengaruhi indeks investasi dan penyaluran kredit. "Kami berusaha agar masyarakat miskin ini tidak terbebani dengan kebaikan harga sehingga ada program BLT kan fungsinya dua selain mengurangi beban juga menambah daya beli," katanya.
Lebih lanjut, Kadri menambahkan faktor-faktor lain di setiap wilayah dan kondisi global memang sulit dihindari, sehingga membuat harga-harga bahan pokok melonjak. Misalnya saja seperti beras, kedelai dan beragam komoditas ekspor tercatat masih berada di harga yang signifikan.
"Upaya kami saat ini ya masih sebatas kerja sama dengan daerah lain semisal Sleman dan Kulonprogo untuk beberapa komoditas. Saat mereka kelebihan produksi dan di kota kurang itu ya jangan dipasok ke daerah lain dulu, masuk ke Jogja untuk mengendalikan harga," ujar dia.
Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Jogja, Sri Riswanti menyampaikan, kondisi harga-harga kebutuhan pokok di Jogja terbilang stabil tinggi namun secara rata-rata nasional harganya masih bisa dijangkau oleh warga.
Beberapa waktu lalu sejumlah harga kebutuhan pokok memang mengalami kenaikan, namun saat ini sudah mulai normal. "Harga-harga kita itu memamg stabil tinggi. Fluktuasi dengan kenaikan BBM tidak signifikan. Maksud stabil tinggi itu masih di atas HET, tetapi secara nasional, DIY cukup terjangkau," imbuhnya.
Per Selasa (4/10/2022), harga sejumlah kebutuhan pokok cenderung stabil. Misalnya beras yang berada di harga Rp11.500 per kilogram untuk jenis IR2 dan Rp11.0000 untuk jenis IR2. Sementara komoditas cabai rawit berada di angka Rp25.000 per kilogram.
Hanya saja, pihaknya juga mewaspadai kemungkinan lonjakan harga cabai lantaran mulai masuknya musim hujan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement