Advertisement
Dimulai dari FEB UGM, Empat Sekolah Bisnis di Indonesia Raih Akreditasi AACSB

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Empat perguruan tinggi di Indonesia termasuk Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM saat ini telah mendapatkan akreditasi dari lembaga akreditasi internasional khusus sekolah bisnis, The Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB) dari Amerika Serikat.
Keempat perguruan tinggi tersebut adalah FEB UGM, Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung, Sekolah Bisnis BINUS, dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UI. Dengan demikian, keempat kampus ini sudah menjadi bagian dari 862 sekolah bisnis di dunia yang sudah terakreditasi AACSB International yang tersebar di 56 negara.
Advertisement
Executive Vice President The AACSB International, Geoff Perry, menjelaskan di Indonesia, UGM menjadi anggota pertama pada 2014 lalu. “Setelahnya ada ITB dan Binus. UI baru mendapatkan akreditasi seminggu yang lalu,” ujarnya dalam Information Session bertajuk Establishing Continuous Improvement Strategies for Business Schools in Indonesia di UGM, Rabu (9/11/2022).
Geoff Perry mengatakan tidak mudah untuk mendapatkan akreditasi dari lembaga AACSB. Ia menyebutkan UGM memerlukan waktu tujuh tahun untuk mendapatkan akreditasi pada 2014 lalu. Menurutnya, waktu pendaftaran hingga proses untuk mendapatkan akreditasi selama lima hingga tujuh tahun menjadi sesuatu hal yang wajar.
“Rata-rata sekolah bisnis di mana pun memerlukan waktu yang sama untuk mendapatkan akreditasi AACSB. Sekolah bisnis di Amerika, Eropa dan Asia Pasifik, mereka memerlukan proses perbaikan selama lima tahun terlebih dahulu dan dua tahun kemudian proses mendapatkan akreditasi,” katanya.
Dekan FEB UGM, Didi Achjari, mengatakan FEB UGM dan Lembaga AACSB menyelenggarakan forum dengan mengundang 34 pengelola sekolah bisnis di Indonesia. Dari forum tersebut, pengelola sekolah bisnis satu sama lain bisa berdiskusi dan bertukar pengalaman dalam usaha mendapatkan akreditasi.
“Proses akreditasi tidak hanya sebatas pemberian sertifikat, namun ada peningkatan mutu dari berbagai bidang. Bayangkan, kami butuh tujuh tahun untuk mendapatkan yang pertama di Indonesia, mulai dari mendaftar, lalu jadi anggota, selanjutnya dinyatakan berhak mendapatkan akreditasi dan diakreditasi,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Resmi dari Arab Saudi! Ini Sanksi bagi Jemaah Haji Tanpa Izin
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Dinilai Lebih Menguntungkan, Warga Purwosari Gunungkidul Getol Menanam Bawang Merah
- 10 Tersangka Kasus Narkoba Ditangkap, Dari Kurir Paket Hingga Karyawan BPR
- Pembeli Tanah Pertanyakan Langkah Anak Mbah Tupon Melaporkan Dirinya ke Polda DIY
- Hore! Jaringan Internet di Kawasan Wisata Pantai Selatan Kulonprogo Diperluas
- Sampah dari Pasar Gamping yang Dibuang di Kawasan Pantai Dewa Ruci Akhirnya Dikubur
Advertisement
Advertisement