Deteksi Varian Covid-19 XBB, DIY Kumpulkan Sampel untuk Diuji WGS

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Dinas Kesehatan DIY mendorong laboratorium jajarannya untuk terus mengumpulkan sampel dari pasien positif Covid-19 untuk diuji dengan metode whole genome sequencing (WGS) guna mendeteksi varian XBB, varian baru Covid-19. Hingga saat ini belum ada kesimpulan terkait varian XBB ini terdeteksi di DIY atau tidak karena belum ada hasil laboratorium.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie menjelaskan hingga Selasa (15/11/2022) belum terdeteksi adanya varian Covid-19 XBB di DIY karena belum ada hasil laboratorium. Saat ini sedang dalam proses pengumpulan sampel dari pasien positif Covid-19 untuk diuji whole genome sequencing (WGS). “Kami sedang mendorong teman-teman untuk mengumpulkan sampel ini, karena harus berjumlah 96 sampel,” katanya, Selasa (15/11/2022).
Ia mengatakan sampel yang diperiksa WGS untuk deteksi XBB termasuk khusus dan memiliki gejala kuat mengarah ke varian baru sehingga harus dilakukan WGS. Karena ada sejumlah parameter dari sampel untuk dapat dimasukkan dalam pemeriksaan laboratorium WGS. “CT Value di bawah 25, artinya ada parameter khusus agar hasilnya lebih akurat,” katanya.
Pembajun mengakui hampir setiap hari di DIY ada penambahan kasus kematian yang tentunya menjadi keprihatinan bersama meski pun angkanya saat ini perlahan mulai menurun. Akan tetapi setelah dilakukan analisa ada banyak hal yang menjadi latar belakang di antaranya faktor usia lanjut, memiliki komorbid hingga belum booster.
BACA JUGA: Pancaroba Kasus DBD Sleman Melonjak
“Yang meninggal ini ada yang belum booster, belum vaksin. Ada juga sudah vaksin tetapi komorbidnya lebih tinggi [parah] sehingga menyebabkan meninggal dunia. Komorbid cukup banyak juga,” katanya.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan informasi yang belum tentu kebenarannya terkait varian baru. Karena beberapa kali ditemukan hoaks bahwa varian baru XBB ini sangat mematikan, padahal itu tidak terbukti.
“Kami minta masyarakat agar tidak percaya dengan hoaks, kalau tidak dari sumber ahli sebaiknya jangan dipercaya. Karena ada yang menyebarkan bahwa varian baru ini mematikan, menyerang tulang, tolonglah ini harus kita luruskan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Bisa Dicoba! Ini 3 Wisata Air di Jogja Langsung dari Sumbernya
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca Jogja Minggu 26 Maret 2023, Bervariatif
- Jadwal Bus DAMRI Minggu 26 Maret 2023
- Kisah Tukang Tambal Ban Panggilan, Terima Order dari Remaja Klitih saat Dinihari
- Viral! Sejumlah Warga Mengaku Jadi Korban Begal Bermodus Debt Collector di Jogja
- Bersiap Perang Sarung, 7 Remaja Gunungkidul Ditangkap Polisi
Advertisement