Advertisement
Balai Pelestarian Nilai Budaya DIY Tanamkan Budaya Mendongeng ke Anak
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Guna meningkatkan literasi anak melalui dogeng, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) DIY menyelenggarakan kegiatan diskusi bertajuk Menguatkan Kemampuan Literasi Anak melalui Dongeng di Tasneem Hotel Jogja, Senin (28/11/2022).
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Dipa BPNB DIY, Dwi Ratna mengatakan kegiatan tersebut merupakan upaya untuk mengenalkan budaya dogeng kepada anak-anak. “Memang ini cara pengenalan kami untuk karya budaya di usia awal," katanya.
Advertisement
Ratna berharap melalui kegiatan tersebut, para guru dapat menyampaikan nilai-nilai budaya melalui dogeng. "Menyampaikan tidak dengan cara menggurui dan anak-anak dapat denga mudah menyampaikan pesan melalui dogeng," kata Ratna.
BACA JUGA: UMP DIY 2023 Naik 7,65%, Buruh: Bukti Kegagalan Keistimewaan DIY!
Ia berharap melalui dongeng dapat mengembangkan kemapuan berkomunikasi, bersosialisasi anak-anak serta mengenal keragaman budaya. Menurut Ratna, metode mendogeng dalam menyampaikan materi pembelajaran anak membuatnya lebih interaktif.
"Pembelajaran akan lebih mudah, lebih nyaman, guru-guru akan lebih mudah mengembangkan pembelajaran, lebih nyaman, outdoor, isinya macam-macam, si anak diajak bercerita," paparnya.
Literasi melalui dogeng juga dapat mengunakan berbagai cerita yang sesuai dengan budaya setempat. Juga tidak menutup kemungkinan cerita adaptasi yang disesuaikan dengan nilai yang ada dan berkembang di masyarakat.
"Dari kecil di bawah sadarnya akan tertanam. Ketika guru menyampaikan sangat menarik, anak akan menangkap," katanya. Menurut Ratna, cerita dogeng tersebut dapat menjadi bekal mengenal nilai-nilai budayanya.
Ratna mengatakan kegiatan Ini untuk meningkatkan literasi anak. "Dogeng sebagai media untuk meningatkan literasi anak, untuk kegotong-royongan, meningkatkan jati dirinya. Anak-anak menjadi anak-anak yang cerdas, mengetahui jati dirinya," kata Ratna.
Sukronedi, Plt. Balai Pelestarian Kebudayaan DIY dan Jateng mengatakan kegiatan ini untuk meningkatkan literasi anak. "Kegiatan ini untuk meningkatan literasi anak, meningkatkan daya imajinasi, menguatkan rasa kegotongroyongan, jati dirinya," katanya.
Ia berharap ke depan anak-anak dapat memiliki imajinasi yang kuat dan mampu menceritakan budaya bangsa.
"Kita kembangkan nilai nanti yang ada di cagar budaya kita bisa dimasukkan ke cerita dongeng untuk anak usia dini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Penyelundupan Pil Koplo di Lapas Jogja Digagalkan, Kemenkumham DIY
- Rentetan Gempa Bawean Terus Menurun, BMKG Catat Gempa Susulan Mencapai 333 Kali
- BRI Bagikan Paket Sembako dan Santunan bagi Anak Yatim di Jogja
- Polda DIY Siapkan Antisipasi Lalu Lintas Selama Libur Lebaran 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja, Kamis 28 Maret 2024
Advertisement
Advertisement