Advertisement
Isoter Covid-19 Ditutup Akhir Tahun, Dinkes Sleman Minta Pasien Isolasi Mandiri

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman berencana menutup Isolasi Terpusat (Isoter) Gemawang akhir tahun ini. Kepala Dinkes Sleman Cahya Purnama mengatakan setelah Isoter tidak tersedia, strategi penanganan Covid-19 akan dikuatkan melalui isolasi mandiri (Isoman).
Menurutnya saat ini Isoter hanya ditempati dua orang saja. Dan ini juga baru masuk karena sebelumnya nol. Meski akan ditutup akhir tahun, namun jika kasus Covid-19 kembali meningkat tidak menutup kemungkinan Isoter akan dibuka kembali.
Advertisement
"Ke depan kami kuatkan isolasi mandirinya. Jadi nanti kami harapkan kasus-kasus di 2023-2024 tidak terjadi lonjakan besar dan penanganan bisa isolasi mandiri. Kalau terjadi lonjakan kasus Isoter yang kami punya diaktifkan kembali. Fleksibel," ucapnya, Senin (28/11/2022).
Dia menjelaskan penderita Covid-19 saat ini yang sampai sakit dan masuk ke rumah sakit tidak terlalu banyak. Sehingga bisa ditangani oleh masing-masing masyarakat. "Mudah-mudahan dikuatkan ini Isoman."
BACA JUGA: UMP DIY 2023 Naik 7,65%, Buruh: Bukti Kegagalan Keistimewaan DIY!
Dia menjelaskan kenaikan kasus Covid-19 di Sleman sama dengan nasional. Terjadi sedikit kenaikan apalagi mendekati Natal dan Tahun Baru (Nataru). Di momen Nataru dikhawatirkan jumlah kerumunan akan meningkat sehingga berpotensi meningkatkan kasus aktif.
Cahya berharap agar protokol kesehatan tetap diperhatikan oleh masyarakat. Apalagi saat ini vaksin booster di Sleman belum mencapai 50 persen. "Masih di angka 47 persen, masih perlu peran serta masyarakat untuk mencegah XBB [varian baru] tidak berkembang."
Saat ini, kata Cahya, aturan PPKM masih di level 1. Artinya aturan masih sama dengan sebelumnya belum ada pembatasan-pembatasan jelang Nataru. Mengenai hal ini Dinkes Sleman akan ikut aturan dari pemerintah pusat.
"Pembatasan hanya ada pada Prokes kita. Masyarakat harus tetap dijaga. Kami tetap ikut aturan PPKM level 1," jelasnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Sleman, Khamidah Yuliati mencatat penambahan kasus di Sleman pada 26 November 2022 sebanyak 34 kasus. Sementara pada 27 November 2022 sebanyak 38 kasus. Kenaikan kasus ini kemungkinan juga bisa disebabkan oleh varian baru XBB. "Bisa iya [karena XBB]," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pembangunan Sekolah Rakyat Ditargetkan Rampung Sebanyak 135 Lokasi pada 2026
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
- Polisi Menangkap Tiga Pelaku Penganiayaan Ojol Pengantar Makanan di Pintu Masuk UGM
Advertisement