Ribuan STB Gratis Gagal Disalurkan ke Warga Miskin DIY, Penyebabnya karena Tidak Ada Televisi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Sekitar 4.000 unit set top box (STB) sebagai perangkat untuk migrasi televisi analog ke digital gagal disalurkan ke warga miskin di wilayah DIY. Penyebabnya karena data warga miskin tersebut tidak memiliki televisi dan sebagian di antaranya telah meninggal dunia.
Kepala Dinas Kominfo DIY Hari Edi Tri Wahyu Nugroho menjelaskan hingga jelang dihapuskannya siaran TV analog pada Jumat (2/12/2022) penyaluran STB kepada seluruh warga miskin di DIY sudah berada di atas 90%. Adapun jumlah STB yang didistribusikan sebanyak 163.436 unit untuk warga miskin di DIY. Proses penyaluran yang dilakukan oleh vendor melalui kerja sama dengan sejumlah pihak.
Advertisement
BACA JUGA : TV Analog Dimatikan, Penjualan STB Meningkat di Jogja
Berapa ada yang mendistribusikan lewat Kantor Pos dan dikirim langsung ke rumah warga penerima. Selain itu di beberapa daerah seperti Kulonprogo ada yang melibatkan Babinsa hingga perangkat kalurahan untuk membantu.
“Kalau capaiannya distribusinya malah sudah mendekati 100 persen, secara keseluruhan sudah didistribusikan,” katanya, Jumat (2/12/2022).
Ia menambahkan dari jumlah unit yang didistribusikan tersebut sekitar 4.000 unit STB yang gagal didistribusikan ke warga miskin DIY. Penyebabnya karena warga yang terdata sebagai penerima tersebut telah meninggal dunia. Selain itu banyak juga dari 4.000 tersebut warga yang terdata namun tidak memiliki unit televisi di rumah. Padahal syarat pendistribusian STB harus kepada orangnya atau lewat by name by addres dan tidak bisa dialihkan kepada orang lain serta harus memiliki TV di rumah.
“Jadi karena meninggal dan tidak memiliki TV ada 4.000 [STB yang belum disalurkan, ini langsung kembali ke vendor, kalau tidak memiliki TV tidak boleh diserahkan. Karena pendistribusian dan pengadaan barang itu dilakukan vendor,” katanya.
Wahyu mengatakan pendataan penerima STB dipastikan seluruhnya valid karena melalui proses panjang dari level RT hingga kalurahan kemudian diteruskan ke kabupaten dan kota baru dikirim ke Pemerintah Pusat. Adapun basis data yang digunakan adalah warga yang tercatat masuk di program Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Semua penerimanya tercatat sebagai warga miskin di wilayah masing-masing.
BACA JUGA : TV Analog di DIY Dinonaktifkan Besok, Begini Cara Daftar STB Gratis
“Itu melalui proses verifikasi yang cukup ketat, karena pakai data P3KE itu,” ujarnya.
Wahyu optimistis peralihan sistem analog ke digital di DIY akan berjalan lancer. Semua stasiun TV di wilayah DIY telah memenuhi ketentuan untuk beralih ke digital. Bahkan untuk DIY dri hasil penelitian partisipasi berbagai pihak untuk migrasi ke digital ini sangat tinggi.
“Untuk perpindahan ke analog, teman KPID kemarin sudah bertemu dengan penyenggaran stasiun TV di DIY, semua sudah siap melanjutkan migrasi ke digital dimulai tengah mala mini,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca Hari Ini di Jogja dan Sekitarnya, BMKG: Masih Didera Hujan
- Jelang Pilkada Sleman, Harda-Danang Gelar Silaturahmi dengan Ponpes Wahid Hasyim
- Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Kota Jogja Kamis 21 November 2024
- Jalur Trans Jogja ke Sejumlah Mall dan Kampus di Jogja
- Jadwal SIM Keliling Bantul Kamis 21 November 2024: Di Polsek Srandakan
Advertisement
Advertisement