Advertisement
Berencana Liburan Akhir Tahun di Jogja, Begini Skenario Rekayasa Lalu Lintas
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja memastikan tidak ada penutupan dan rekayasa lalu lintas khusus dalam menyambut lonjakan pengunjung di masa Natal dan Tahun Baru. Manajemen lalu lintas dibiarkan mengalir seperti biasa dengan menerapkan sistem kanal di sirip-sirip jalan penyangga jika terjadi kepadatan di sejumlah titik.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Jogja, Agus Arif Nugroho mengatakan 90% dari empat juta prediksi wisatawan yang masuk ke wilayah DIY bisa dipastikan mampir atau masuk melalui Kota Jogja. Sebagian besar menggunakan kendaraan pribadi dan diprediksi akan membuat derajat kejenuhan (V/C ratio) di sejumlah titik pusat kota mencapai angka satu bahkan lebih. "Khususnya Tugu Malioboro dan Kraton serta kawasan penyangga sekitarnya dipastikan padat pada rentang waktu 28-31 Desember," kata Agus, Jumat (23/12/2022).
Advertisement
Agus mengakui bahwa kepadatan arus bakal berlangsung di beberapa titik lantaran tren penggunaan mobil pribadi masih mendominasi kunjungan wisatawan ke Jogja. Untuk itu kesiapan dari sisi sarana dan prasarana tidak akan cukup membuat lalu lintas di wilayah setempat lancar, tanpa disertai dengan kepatuhan pengendara dalam berlalu lintas. "Potensi masalahnya pasti ada, hal-hal kecil saja misalnya kalau lampu APILL sudah kuning itu kan harusnya pelan-pelan bukan malah tetap mengikuti kendaraan yang di depan," ujarnya.
BACA JUGA: Hukum di Indonesia Diklaim Alami Kemunduran sepanjang 2022, Ini Buktinya
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Jogja Windarto mengatakan, petugas di lapangan nantinya akan menerapkan skema buka tutup arus pada titik-titik yang terjadi kepadatan. Manajemen arus di kawasan Malioboro, Titik Nol KM, maupun Tugu nantinya akan disesuaikan dengan kondisi lalu lintas disana. Kalau padat, jalur masuk yang biasa digunakan akan ditutup dan dialihkan ke jalur lain.
"Kita ingin semuanya mengalir dan tidak ada penutupan di Malioboro. Menyesuaikan saja, kalau ditutup tentunya yang di Nol KM akan padat dan dari simpang Gondomanan tidak bisa akses. Makakalau tetap buka nanti dampaknya ada pengurangan di Jalan Pasar Kembang dan Jalan Jlagran. Tetapi kalau sudah sampai titik jenuh ya akan kami tutup dan fleksibel saja," kata dia.
Pihaknya juga akan mengoptimalkan pengaturan arus lalu lintas lewat lampu APILL pada sejumlah sudut yang berpotensi terlalu padat. Kawasan Kridosono Kotabaru nantinya menjadi titik putaran yang bisa menjadi pengurai lalu lintas di kawasan pintu masuk Malioboro dengan mengalirkan pengendara ke arah Lempuyangan atau titik lain untuk menuju kawasan pusat kota.
"Untuk pintu masuk ke Jogja kami prediksi paling banyak lewat timur ya karena ada tol, keluarnya langsung di Kartosura lalu ke Jogja. Kalau dulu kan terpecah, kalau di Pantura macet ada yang lewat selatan," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement