Advertisement
Kelurahan Pakuncen Bentuk Satgas Gerakan Zero Sampah Anorganik, Ini Tugasnya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kelurahan Pakuncen, Wirobrajan, Kota Jogja resmi melantik lebih dari 80 orang untuk bergabung jadi Satgas Gerakan Zero Sampah Anorganik (GZSA). Partisipasi warga dalam Satgas GZSA diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat di Kemantren Wirobrajan ini agar giat mewujudkan zero sampah anorganik.
Selain sampah anorganik, sampah organik juga jadi perhatian Kelurahan Pakuncen. Rencananya akan dibangun biopori di 40 titik agar penanganan sampah organik tertangani dengan maksimal.
Advertisement
BACA JUGA : Berlaku Mulai Hari Ini! Warga Jogja Dilarang Buang Sampah
Lurah Pakuncen Budhi Riyanto menjelaskan pelibatan lebih dari 80 orang ini untuk menampung semua unsur dalam masyarakat. “Kami libatkan 52 Ketua RT, 12 Ketua RW, PKK, dan banyak kelompok lain ke dalam Satgas GZSA supaya kesadaran mengatasi sampah dimiliki semua unsur lapisan masyarakt,” katanya, Minggu (8/1/2022).
Budhi menjelaskan keterlibatan segala unsur masyarakat agar program GZSA di kelurahannya tertanam ke semua warga, “Adanya perwakilan semua unsur ini karena untuk mendekatkan program yang ada, terutama program pemilahan sampah agar jadi budaya bersama bukan hanya kelompok tertentu,” jelasnya.
Budaya pemilahan sampah, jelas Budhi, jadi target utama Satgas GZSA di Kelurahan Pakuncen. “Nanti personil satgas akan menyampaikan programnya ke kegiatan-kegiatan kelompok unsurnya, misalnya anggota dari unsur PKK akan mensosialisasikan pemilahan sampah secara lebih dekat sesuai kegiatan PKK. Ini dilakukan agar kesadaran lebih mudah dibangun,” ujarnya.
Selain mengandalkan Satgas GZSA, lanjut Budhi, berbagi program pembangunan juga akan diarahkan dalam penanganan sampah. “Masih dalam tahap koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk membangun biopori, ini dikhususkan penanganan sampah organik,” katanya.
BACA JUGA : Revolusi Sampah! Tahun Depan, Sampah Anorganik
DLH Jogja akan membantu pembangunan biopori, smabung Budhi, di 40 titik di wilayahnya. “Detailnya dimana saja dan teknisnya seperti kedalaman, lebar, dan segala macem baru akan dibahas lagi,” jelasnya.
Budhi menyebut akan terus melibatkan masyarakat Pakuncen dalam mengatasi sampah. “Karena mereka yang memproduksi sampah dan mereka juga yang memahami apa yang paling tepat untuk mengatasi masalah sampah ini,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- 26 Pelaku Prostitusi Ditangkap Polres Klaten saat Operasi Pekat Candi 2024
- Menilik Kesuksesan Kaliwedi Sragen Kembangkan Agrowisata hingga Waterboom
- BPJPH Bersama Industri dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion
- MWA UNS Solo Bentuk Panitia Pemilihan Rektor Periode 2024-2029, Ini Susunannya
Berita Pilihan
Advertisement
Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Lokasi dan Waktu Penukaran Uang Baru di Jogja dan Sekitarnya, Berikut Caranya
- Simak Jadwal Pekan Suci 2024 Gereja Katolik di Jogja
- Rekomendasi Makanan Takjil Tradisional di Pasar Ramadan Kauman Jogja
- Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan
- BREAKING NEWS: Gempa Bumi Magnitudo 5 Guncang DIY, Ini Lokasi Pusatnya
Advertisement
Advertisement