Advertisement
Chiki Ngebul di Pasar Malam Kulonprogo Diawasi Petugas

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO– Tim Dokter Kesehatan (Dokkes) Polres Kulonprogo bersama Dinkes Kabupaten Kulonprogo mengawasi penggunaan nitrogen cair pada produk pangan siap saji chiki ngebul (chikbul) yang belakangan ramai karena menyebabkan keracunan. Sejumlah pasar malam menjadi target pengawasan.
Kasi Dokkes Penda Juliana Saragih menjelaskan kandungan nitrogen cair yang digunakan dalam jajanan chiki ngebul sangat berbahaya jika dikonsumsi melebihi ambang batas atau jika cairan langsung kontak ke makanan. Penggunaan nitrogen cair pada produk pangan siap saji dapat menimbulkan permasalahan bagi kesehatan seperti erosi lambung.
Advertisement
"Penggunaan dan penambahan nitrogen cair sangat berbahaya apabila dikonsumsi, apalagi untuk efek jangka panjang. Tentunya ini akan berakibat menjadi masalah kesehatan yang fatal yang mengakibatkan erosi lambung" terangnya dikutip pada Senin (16/1/2024).
Lebih-lebih Ice Smoke atau chiki ngebul ini menjadi salah satu jajanan yang digemari oleh anak-anak. Saat dikomsumsi, chiki ngebul ini tidak hanya memberikan rasa dingin, tetapi juga sensasi mulut yang mengeluarkan asap. Asap pada nitrogen yang berada dalam keadaan cair pada suhu yang sangat rendah. Juliana menerangkan bila cairan nitrogen memiliki ciri-ciri jernih, tidak berwarna dan tidak berbau sehingga tidak mengubah rasa jika digunakan.
Tim Dokkes Polres Kulonprogo menuturkan ada beberapa kejadian keracunan pangan dan kasus terkait konsumsi pangan jajanan dengan nitrogen cair yang terjadi di berbagai daerah. Pada Juli 2022 terjadi satu kasus akibat konsumsi Ice Smoke yang menimpa seorang anak di Ngasinan, Jetis, Ponorogo yang menyebabkan terjadinya luka bakar. Lalu pada tanggal 19 November 2022, di Tasikmalaya telah terjadi KLB keracunan pangan dengan yang memakan korban 23 orang yang berujung satu kasus di antaranya dirujuk ke rumah sakit. Gejala yang muncul kala itu, timbul setelah mengonsumsi jajanan jenis chiki ngebul.
Tak hanya dua kasus itu, pada 21 Desember 2022, UGD salah satu rumah sakit di Jakarta menerima pasien anak laki-laki berumur 4,2 tahun yang yang datang dengan keluhan nyeri perut hebat setelah mengkonsumsi jajanan chiki ngebul.
Berdasarkan kejadian tersebut, seluruh elemen dinilai Juliana harus terjun bersama untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap produk pangan menggunakan nitrogen cair yang beredar di masyarakat khususnya di wilayah Kulonprogo. Edukasi harus kepada pelaku usaha terhadap bahaya dari nitrogen cair yang diaplikasikan kepada olahan pangan.
BACA JUGA: Jumlah Warga Miskin Naik 200.000 Jiwa Per September 2022, Ternyata Ini Biangnya
Edukasi juga bisa dilakukan ke sekolah-sekolah dan anak-anak terhadap bahaya nitrogen cair pada olahan pangan. "Untuk restoran yang menggunakan nitrogen cair pada produk pangan siap saji, harus sesuai standar pangan dan dalam pengawasan dari Dinas Kesehatan setempat dan pihak terkait. Serta diberikan informasi cara konsumsi yang aman kepada konsumen," tegasnya.
Kasi Humas Polres Kulonprogo, Iptu Triatmi Noviartuti menyebutkan Tim Dokkes Polres Kulonprogo telah melakukan pengawasan di dua pasar malam. Pada pasar malam di daerah Tuksono, Sentolo tim tidak mendapati adanya ciki ngebul yang dijajakan. Sementara pada pasar malam di Stadion Cangkring, tim mendapati adanya penjual ciki ngebul. Tim memberikan pembinaan dan imbauan kepada pengusaha jajanan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Daftar Terbaru Hargga BBM di Semua SPBU Per Kamis 10 April 2025
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru Hari Ini, Kamis 10 April 2025, Berangkat dari Stasiun Palur hingga Tugu Jogja
- Pengamanan Lebaran 2025 di Bantul Lancar, Kapolres Apresiasi Personel dan Warga
- Sejumlah Pegawai Pemkab Sleman Terlambat Masuk Kerja di Hari Pertama usai Libur Lebaran
- Perlu Sinergitas Semua Pihak Dalam Atasi Kemiskinan di DIY
- Angka Kriminalitas dan Kecelakaan di Bantul Meningkat Selama Libur Lebaran 2025
Advertisement