Advertisement
Mandek Meski Sudah Ada Grand Design, Begini Nasib Pembangunan Kawasan Pansela Gunungkidul?

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul sudah memiliki grand design pembangunan kawasan Pantai Baron di Kapanewon Tanjungsari hingga Watugupit di Kapanewon Purwosari yang berdekatan dengan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).
Hanya saja, pelaksanaannya difokuskan pada penyelesaian program yang selama ini sempat terhenti karena pandemi.
Advertisement
Kepala Bidang Perencanaan, Bappeda Gunungkidul, Agus Sugiarto mengatakan, grand design di kawasan JJLS sudah disusun di tahun ini. Peta pembangunan ini mencakup dari Pantai Baron hingga kawasan Watugupit di Kapanewon Purwosari.
“Yang dipotret tidak hanya potensi seperti ekonomi, pengembangan wisata, kebudayaan atau sektor lainnya. Tetapi ada juga masalah yang muncul seperti akses infrastruktur dan lain sebagainya,” kata Agus saat dihubungi Selasa (14/2/2023).
BACA JUGA: JJLS di Gunungkidul Ditarget Selesai Tahun Ini
Meski demikian, sambung dia, untuk pelaksanaan masih butuh pembahasan yang mendalam dengan OPD terkait. Agus berdalih desain pembangunan baru selesai di akhir 2022. “Jadi masih butuh pembahasan serta dukungan anggaran yang besar,” katanya.
Menurut Agus, proyek strategis yang berlangsung di kawasan JJLS di tahun ini adalah pembangunan Pelabuhan Gesing di Kalurahan Girikarto, Panggang. Namun, program ini ditangani langsung oleh Pemda DIY.
Dia menambahkan, fokus pemkab saat ini menyelesaikan proyek yang sempat mandek karena pandemi. Agus mencatat setidaknya ada dua proyek yang berhenti, yakni pembangunan Instalasi Kota Kecamatan (IKK) Baron di Kapanewon Tanjungsari dan penyelesaian jalur Kepek-Ngobaran di Kalurahan Kanigoro, Saptosari.
Menurut dia, IKK Baron sempat mendapatkan alokasi dari Pemerintah Pusat sekitar Rp47 miliar untuk pembangunan instalasi pengolahan air ini di 2020. Namun, anggaran pun terimbas refocusing lantaran pandemi Covid-19 sehingga belum direalsiasikan sampai sekarang.
“Kami sudah koordinasi dengan Bappenas dan diminta mengajukan proposal lagi. Mudah-mudahan bisa disetujui dan tahun depan bisa dikerjakan,” katanya.
Hal yang sama juga terjadi pada pembangunan jalur Kepek-Ngobaran. Di 2020, mendapatkan Dana Alokasi Khusus untuk menyelesaikan. Namun, tidak jadi karena di-refocusing guna menangani Corona.
“Sekarang coba kami akses melalui Dana Keistimewaan untuk menyelesaikan pembangunan yang kurang sekitar 3,5 kilometer ini,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

LKPP: Kementerian Lembaga Wajib Gunakan Produk Lokal TKDN 40 Persen
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Wamen PU Diana: Pembangunan Pasar Terban Jogja Selesai September 2025
- Angkat Konsep TerraDam, Mahasiswa UGM Raih Juara 2 Kompetisi Riset Aktuaria Internasional 2025
- Bencana Hidrometeorologi: Ada 36 Titik Lokasi Terdampak di Sleman, 3 Orang Luka
- Ini Jadwal SPMB 2025 SMA/SMK Negeri DIY, Ada Pendaftaran Gelombang 1 dan Gelombang 2
- Dimas Diajeng Sleman 2025, Mahasiswa UNY dan UGM Jadi Pemenang
Advertisement