Advertisement

Merapi 11 Kali Muntahkan Material, Dinding Lava 1998 Longsor

Lugas Subarkah
Sabtu, 25 Februari 2023 - 12:07 WIB
Bhekti Suryani
Merapi 11 Kali Muntahkan Material, Dinding Lava 1998 Longsor Tangkapan layar terjadinya awan panas di lereng Barat Gunung Merapi, Senin (6/12/2021) - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Gunung Merapi memuntahkan sebanyak 11 kali guguran lava dalam sepekan terakhir. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) juga mengamati adanya longsoran dinding lava yang terbentuk 1998 lalu.

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, menjelaskan pada pekan ini guguran lava teramati sebanyak 11 kali ke arah barat daya atau hulu Kali Boyong dan Kali Bebeng. “Dengan jarak luncur maksimal 1.700 meter. Suara guguran terdengar dari Pos Babadan sebanyak empat kali dengan intensitas kecil hingga sedang,” ujarnya, Sabtu (25/2/2023).

Advertisement

Berdasarkan pantauan kamera Jrakah pada tanggal 10 Februari 2023, terjadi longsoran dinding lava tahun 1998. Longsoran diidentifikasi merupakan bagian dari dinding lava yang sudah lapuk dan mengalami alterasi kuat.

“Adanya dinding lava 1998 yang mengalami longsoran tidak mengubah morfologi puncak dan kubah lava di Gunung Merapi secara signifikan. Berdasarkan foto udara, volume kubah lava barat daya terukur sebesar 1,5 juta meter kubik dan kubah tengah 2,2 juta meter kubik,” katanya.

Dalam pekan ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 596 kali gempa Vulkanik Dalam, 25 kali gempa Fase Banyak, 338 kali gempa Guguran, tiga kali gempa Hembusan dan tujuh kali gempa Tektonik. “Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi,” ungkapnya.

Pemantauan deformasi Gunung Merapi pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Hujan terjadi di Pos Kaliurang pada Rabu (22/2/2023) dengan intensitas curah hujan sebesar 62 mm/jam selama 55 menit. Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar dari sungai-sungai yang berhulu di Merapi.

Dengan tingkat aktivitas tersebut, Gunung Merapi masih berstatus Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

BACA JUGA: Mahfud MD Minta Masjid Dibebaskan dari Politik Praktis

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya  serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik

News
| Kamis, 25 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement