Tekan Stunting di Sleman, Dinkes Gelar Bimtek KAP
Advertisement
SLEMAN—Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Komunikasi Antar Pribadi (KAP) untuk menekan angka stunting di Aula Wistara Dinkes Sleman, Senin (27/2/2023). Kegiatan ini diikuti 25 orang bidan dan lima orang tenaga promosi kesehatan.
Sub Koordinator Kelompok Substansi Promosi Kesehatan Dinkes Sleman, Cahya Prihantama, mengatakan masalah stunting tidak hanya berkaitan dengan gizi dan akses sanitasi, tetapi juga terkait dengan perilaku masyarakat. Menurutnya, secara persentase stunting di Sleman sudah mengalami penurunan di kisaran 6,8 persen. Meski secara persentase kecil, secara jumlah masih mencapai ribuan.
Advertisement
"Persentase stunting ini ditargetkan agar bisa turun drastis. Target nasional dan dari pemerintah kabupaten (Pemkab) Sleman bisa turun hingga lima persen," ucapnya.
Demi mengejar target ini, tenaga kesehatan didorong untuk belajar mengenai metode baru upaya penurunan stunting. Melalui Bimtek ini, tenaga kesehatan akan belajar dari narasumber-narasumber yang kompeten di bidang KAP.
Dia menyampaikan KAP bukan hal baru, namun metodenya yang baru. Ada beberapa hal yang menjadi prioritas di antaranya ibu hamil mengonsumsi tablet penambah darah, mengikuti kelas ibu hamil, memberikan makanan yang tepat bagi bayi, memberikan ASI eksklusif, rutin membawa balita ke Posyandu, mencuci tangan dengan sabun, hingga tersedianya jamban yang sehat. Selain itu, berdasarkan hasil kajian di Sleman mayoritas bayi yang stunting ada di keluarga yang merokok.
"Kami ada program inovasi menekan stunting, keluarga sehat bebas asap rokok. Sebaiknya tidak ada yang merokok di dalam rumah," jelasnya.
Bidan dan tenaga promosi kesehatan diharapkan bisa memberikan pengarahan, agar jangan sampai ada perokok di dalam rumah di keluarga yang ada ibu hamilnya. Sehingga stunting di Sleman bisa turun drastis. "Kebijakan nasional 85 persen tenaga kesehatan khususnya bidan perawatan sampai 2024 mendapatkan orientasi seperti ini. Akan ada angkatan-angkatan berikutnya, diharapkan sampai 2024 bisa memenuhi target minimal."
Salah satu peserta dari Puskesmas Gamping 2, Dwi Raras Pratiwi mengatakan dia mengikuti kegiatan Bimtek ini karena ditugasi puskesmas. Menurutnya ini Bimtek pertama yang dia ikuti.
"Ini kan seperti program belajar advokasi masyarakat dan pemerintah desa. Sehingga penurunan stunting bisa diterapkan di desa, bersinergi dengan wilayah," paparnya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Deras, Dapur di Rumah Warga Kasihan Bantul Roboh Timpa Penghuni
- Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Gunungkidul Segera Tetapkan Status Siaga
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Wilayah DIY Diguyur Hujan Lebat 3 Hari ke Depan
- Liga 1 Besok, PSS Jamu PSBS Biak, Ini Head to Head Kedua Tim
- KPU Bantul Mulai Mendistribusikan Undangan Nyoblos di Pilkada
Advertisement
Advertisement