Advertisement

Cegah Banjir, Kelurahan Gedongkiwo Galakkan Pembuatan Biopori

Triyo Handoko
Senin, 20 Maret 2023 - 13:37 WIB
Sunartono
Cegah Banjir, Kelurahan Gedongkiwo Galakkan Pembuatan Biopori Suasana sosialisasi pembangunan biopori di Kelurahan Gedongkiwo yang diikuti antusiasme masyarakat pada Sabtu (18/3 - 2023). Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kelurahan Gedongkiwo melakukan sosialisasi pembangunan biopori di wilayahnya pada Sabtu (18/3/2023). Sosialisasi tersebut dimaksudkan agar masyarakat Gedongkiwo turut berpartisipasi dalam pembangunan biopori yang diinisiasi kelurahan. 

Biopori jadi pilihan utama penanganan sampah di kelurahan yang berada di Kemantren Mantrijeron, Jogja ini. Plt Lurah Gedongkiwo Dewi Utami Pratamarini menjelaskan pembangunan biopori di kelurahan dalam tahap asesmen.

Advertisement

BACA JUGA : Mantrijeron Siapkan Puluhan Biopori untuk Tampung Sampah

“Kami belajar dari Kelurahan Mantrijeron yang sudah lebih dulu menggencarkan biopori, termasuk juga menggandeng konsultan pembangunan agar nantinya biopori yang dibangun lebih optimal dan tidak menyalahi yang ada,” jelasnya, Minggu (19/3/2023).

Dewi menjelaskan ada beberapa titik yang sudah dilakukan asesmen untuk dibangun biopori. “Karena ini untuk menangani sampah, kami udang masyarakat luas juga agar turut berpartisipasi nantinya. Biopori yang menggunakan nantinya juga masyarakat, sehingga biar teredukasi juga cara merawat biopori tersebut,” katanya. 

Sekretaris Kelurahan Gedongkiwo Efi Widiastuti menyebut masyarakatnya antusias dengan pembangunan biopori ini. “Pembangunan biopori juga bagian dari hasil Musrenbang dimana usulan masyarakat sendiri, sehingga pasti antusias dan siap berpartisipasi,” ujarnya, Minggu siang.

BACA JUGA : Antisipasi Kekeringan, DLH Bantul Galakkan Ribuan Biopori

Efi menjelaskan usulan biopori untuk penanganan sampah di kelurahannya dipilih karena beberapa pertimbangan. “Biopori dipilih karena outputnya nanti bisa digunakan masyarakat luas yaitu kompos, selain itu lebih ramah lingkungan dan juga dapat membantu pencegahan banjir. Lahan juga tersedia, jadi cara biopori ini yang dipilih untuk mengurangi sampah organik,” jelasnya.

Di Gedongkiwo, jelas Efi, banyak masyarakat yang membutuhkan pupuk untuk aktivitas pertanian yang mereka lakukan. “Bebera daerah kami terutama yang di dekat bantaran kali juga rawan banjir, jadi lewat biopori ini sekaligus untuk mencegahnya karena air bisa masuk lubang biopori dan sampah organik juga tidak akan meluber malah mempercepat pembusukannya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Suplemen Diet Jepang Akibatkan 100 Orang Dirawat dan Lima Orang Meninggal

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement