Libur Nyepi, Pantai Parangtritis Dikunjungi Ribuan Wisatawan
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Ribuan wisatawan memadati kawasan pantai di wilayah Bantul pada libur Hari Raya Nyepi bersamaan dengan tradisi padusan atau membersihkan diri sebelum masuk bulan puasa, Rabu (22/3/2023). Dinas Pariwisata setempat menyebut jumlah wisatawan yang berkunjung pada hari tersebut meningkat jika dibandingkan dengan hari biasa
Kasi Promosi dan Pelayanan Informasi, Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi mengatakan selama libur Nyepi 2023 ini objek wisata yang dikelola oleh Pemkab Bantul dikunjungi wisatawan sebanyak 11.128 orang.
Advertisement
BACA JUGA : 2 Hari Berturut-turut Wisatawan Terseret Arus Pantai Parangtritis
Dari jumlah tersebut terbanyak kunjungan ke Pantai Parangtritis dan sekitarnya sebanyak 7.821 orang, kemudian diikuti pantai wilayah Barat atau Samas sampai Pandansimo sebanyak 3.178 orang, Goa Cerme 27 orang, dan Goa Selarong 103 orang.
Jumlah tersebut meningkat jika dibanding kunjungan di hari biasa yang hanya sekitar 3.000-4.000 orang. “Jumlah wisatawan kemarin meningkat. Peningkatan ini karena pas libur Nyepi dan pas tradisi padusan,” kata Markus, saat dihubungi Kamis (23/3/2023).
Wisatawan yang berkunjung Rabu kemarin sebagian besar wisatawan lokal yang akan menjalani tradisi padusan meski ada beberapa wisatawan dari luar daerah. Hal itu terlihat dari plat nomor kendaraan yang digunakan wisatawan.
Lebih lanjut ia mengatakan selama bulan puasa ini, sejumlah objek wisata, termasuk objek wisata pantai kemungkinan akan sepi dari kunjungan wisatawan. “Wisatawan akan kembali ramai saat liburan Idulfitri nanti,” ujarnya.
BACA JUGA : Wisatawan Pantai Depok-Parangtritis Meningkat Tiga Hari
Koordinator Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Parangtritis, Rokmad Ridwanto mengatakan tradisi padusan di Pantai Parangtritis tahun ini lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun lalu, “Mungkin karena pada tahun lalu kondisi pariwisata kan belum sepenuhnya pulih akibat pandemi Covid-19,” katanya.
Kepala Dinas Paiwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo sebelumnya mengatakan berdasarkan pengalaman sebelum-sebelumnya, Ramadan merupakan bulan sepi atau masa paceklik wisatawan meski objek wisata tetap buka. kondisi tersebut juga sudah dipahami oleh para pelaku wisata, termasuk pelaku UMKM yang ada di sejumlah objek wisata.
Mereka biasanya, kata dia, sudah menabung sejak Januari dan Februari untuk menutupi sepinya wisatwan selama Ramadan sehingga mereka tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya selama bulan puasa. Sehingga tidak ada konflik.
“Sampai hari ini tak menjadi konlik misalnya wisatawan sepi kami [pelaku UMKM] engga bisa makan. Jadi sudah terbangun kemampuan berpikir sehingga tidak banyak tuntutan dari mereka, karena mereka sudah tahu sepinya Ramdan akan terbayar ketika lebaran atau bulan Syawal nanti,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi Jagratara, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
- Catat! Malam Jumat Kliwon Pekan Depan Ada Sendratari Sang Ratu di Parangkusumo
- 124 Warga Sidomulyo Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Seksi 3 Sebesar Rp53 Miliar
- Tok! Eks Dirut PT Tarumartani Divonis 8 Tahun Penjara atas Dugaan Korupsi Rp8,7 Miliar
- 500 Kiai dan Nyai Sebut Harda-Danang sebagai Pilihan Tepat untuk Sleman Baru
Advertisement
Advertisement