Advertisement

Ada Larangan Bukber untuk ASN, Pengusaha Kuliner: Omzet Anjlok 300%

David Kurniawan
Jum'at, 31 Maret 2023 - 18:27 WIB
Arief Junianto
Ada Larangan Bukber untuk ASN, Pengusaha Kuliner: Omzet Anjlok 300% Ilustrasi menu bukber. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pengusaha kuliner Gunungkidul mengeluhkan larangan buka bersama (bukber) untuk aparatur sipil negara (ASN) yang diterapkan oleh Pemerintah Pusat. Pasalnya, kebijakan ini berdampak terhadap turunnya omzet jual beli makanan dan minuman.

Salah satu keluhan disuarakan oleh Pemilik Resto Kalahari di Kalurahan Kepek, Wonosari, Danang Ardiyanto. Menurut dia, kebijakan tersebut mulai dirasakan oleh pengusaha kuliner karena pesanan berbuka tidak banyak. “Sepi karena hingga sekarang tidak ada dinas atau instansi yang memesan tempat untuk berbuka bersama,” kata Danang , Jumat (31/3/2023).

Advertisement

Dia tidak menampik Bulan Puasa menjadi salah satu momen meraup untung. Pasalnya, banyak masyarakat yang memanfaatkan untuk berbuka bersama. “Sekarang hanya bisa mengandalkan dari masyarakat umum. Kalau dari unsur ASN tidak bisa karena dilarang menggelar buka bersama,” katanya.

BACA JUGA: Pejabat dan ASN Dilarang Bukber, Pengusaha Hotel Teriak!

Danang mengakui tahun lalu bisa meraup omset hingga Rp90 juta selama Bulan Puasa. Khusus untuk 2023, ia tidak mengetahui karena kunjungan turun drastis. “Hingga sekarang masih sepi. Kemungkinan turunnya bisa 300 persen karena diprediksi hingga Bulan Puasa rampung omzet hanya di kisaran Rp30 juta,” katanya.

Dia berharap pemerintah agar tidak membuat kebijakan aneh-aneh tentang buka puasa bersama. Terlebih lagi alasan larangan buka bersama juga tidak masuk akal dan semata-mata mencari pembenaran. “Kalau alasannya pemborosan, toh terkadang mereka itu [ASN] tidak selalu menggunakan uang Negara,” katanya.

Meski sepi, Danang mengaku terus berupaya meningkatkan omset penjualan. Salah satunya dengan memanfaatkan media sosial agar bisa menjangkau ke lapisan masyarakat. “Tentunya lewat promo medsos tujuannya agar ada tamu yang berkunjung,” katanya.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Gunungkidul, Sunyoto mengatakan sejauh ini belum ada laporan mengenai dampak pendapatan pasca larangan bukber bagi ASN. Ia berdalih dampak tersebut baru terlihat pada saat memasuki pertengahan puasa. “Ya kalau sekarang belum terlihat karena acara buka bersama banyak digelar mulai pertengahan hingga akhir puasa,” katanya.

Dia berharap kondisi terus membaik sehingga ekonomi bisa pulih seperti saat sebelum terjadi pandemic. “Sekarang masih dalam proses pemulihan dan mudah-mudahan dapat berjalan dengan lancar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Perpanjang Kenaikan HET Beras Premium untuk Jaga Stok di Pasaran

News
| Selasa, 19 Maret 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali

Wisata
| Senin, 11 Maret 2024, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement