Advertisement
Duta Genre Agen Perubahan Remaja Sleman
Advertisement
SLEMAN—Generasi muda merupakan generasi penerus bangsa yang harus didukung agar dapat berkembang secara optimal baik fisik maupun mentalnya.
Masa remaja merupakan masa pembentukan karakter, peningkatan wawasan dan kapasitas serta garis awal dalam menyusun langkah dalam mengejar cita–cita.
Advertisement
Namun demikian, masa remaja juga menjadi masa rentan dalam mencari jati diri serta pengakuan lingkungan, sehingga masih sangat mudah terpengaruh oleh pengaruh-pengaruh eksternal. Permasalahan remaja seperti pernikahan dini, penyalahgunaan narkoba, kenakalan remaja dan bentuk negatif lainnya, adalah wujud pencairan jati diri yang salah arah masa remaja.
Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), rentang usia remaja adalah 10 sampai dengan 24 tahun dan belum menikah. Masa ini merupakan masa transisi dari fase anak-anak menuju dewasa yang didalamnya mencakup perubahan perkembangan aspek fisik, psikis dan juga psikososial.
Remaja tidak bisa lagi dipandang sebagai anak-anak, namun belum bisa dikatakan sebagai orang dewasa. Dalam masa ini terjadi gejolak perubahan biologis, psikologis, maupun perubahan sosial. Kondisi ini sering memicu terjadinya konflik dalam diri seorang remaja (konflik internal).
"Jika tidak dikelola dengan benar, maka ini dapat memberikan dampak negatif pada remaja tersebut. Sehingga perlu dilakukan pencegahan bersama, mulai dari keluarga, lingkungan, hingga pemerintah," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Rabu (5/4/2023).
Menurut data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sleman, pada Semester II Tahun 2022 jumlah penduduk usia remaja tersebut sebanyak 239.588 jiwa atau 21,82% dari jumlah penduduk Sleman yaitu 1.097.955 jiwa.
Merespons potensi tersebut, kata Kustini, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB), menindaklanjuti kebijakan BKKBN dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan melalui program Generasi Berencana (Genre) bagi para remaja.
"Program ini dimaksudkan untuk mempersiapkan kehidupan berkeluarga bagi remaja, diantaranya melalui edukasi tentang pendewasaan usia perkawinan. Melalui program ini, diharapkan para remaja tidak hanya matang secara usia namun juga secara mental untuk mampu masuk dalam jenjang pernikahan, termasuk dalam perencanaan kelahiran anak," papar Kustini.
Dia menyatakan Pemkab Sleman mengejawantahkan Program Genre salah satunya dimulai dengan pengukuhan Duta Genre yang terdiri putra dan putri pilihan. Duta Genre dibentuk sebagai sarana memperluas informasi program Generasi Berencana, sekaligus menjadi role model dalam meningkatkan pemahaman terkait permasalahan remaja, khususnya di Kabupaten Sleman.
"Kabupaten Sleman menjadi pionir dan kabupaten pertama di Indonesia yang memiliki Duta Genre di setiap kalurahannya. Ada sebanyak 172 Duta Genre yang berasal dari total 86 kalurahan di Kabupaten Sleman," terang Kustini.
Pengukuhan Duta Genre Tingkat Kalurahan telah dilakukan dengan dihadiri Kepala BKKBN Pusat, dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin, SH, MM, serta Ayah Genre DIY, Kanjeng Pangeran Haryo Yudanegara. Pengukuhan ini sebagai wujud komitmen Pemkab Sleman dapat mengupayakan para generasi muda di Kabupaten Sleman memiliki kehidupan berkeluarga yang lebih baik dan berkualitas.
"Program Genre menargetkan terwujudnya “three zero” bagi para remaja, yakni tidak menikah di usia muda, tidak kawin di luar nikah, dan tidak terlibat narkotika maupun napza. Setelah pengukuhan Duta Genre, generasi muda Kabupaten Sleman siap menyukseskan kampanye dan sosialisasi tentang “three zero” dan mendukung terwujudnya Generasi Indonesia Emas 2045," katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement