Advertisement
Ada Potensi El Nino, Petani Sleman Diminta Percepat Penanaman Padi
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Gerakan percepatan tanam padi terus dilakukan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman. Percepatan tanam padi dinilai penting selain karena ketersediaan air yang masih ada juga sebelum terjadinya El Nino yang membawa kekeringan panjang dan berpotensi terjadi Mei nanti.
Kali ini penggunaan Inpari 32 jadi varietas yang diaplikasikan dalam percepatan tanam program Budidaya Tanaman Sehat di bulak sawah Serangan, Sidoluhur, Godean pada Rabu (5/4/2023) lalu. Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono menerangkan percepatan tanam penting untuk dilakukan. Utamanya dilakukan setelah masa panen, juga mengingat mumpung masih ada ketersediaan air hujan.
Advertisement
Bila merujuk informasi iklim laporan BMKG, Sleman akan memasuki musim kemarau pada dasarian pertama bulan Mei. Bahkan diperkirakan akan terjadi El Nino meski kisarannya hanya 40 persen.
"Padahal selama tiga tahun terakhir, hujan masih turun di musim kemarau atau kemarau basah atau terjadi La Nina," terangnya dalam rilis yang dibagikan Jumat (7/4/2023).
Berdasarakan estimasi Suparmono, luasan panen padi Januari hingga Maret 2023 di Sleman mencapai hingga 15.844 hektare. Capaian itu masih perlu dilakukan percepatan tanam hingga bulan April nanti dengan luasan sekitar 12.000 hektare.
Mengingat ketersediaan air dan potensi El Nino, Suparmono mengajak para petani untuk melakukan percepatan tanam padi. "Yuk teman-teman petani, para pejuang pangan, mohon lakukan percepatan masa tanam. Mumpung masih melimpah air, mumpung masih musim hujan," ujarnya.
"Musim hujan membuat ketersediaan air cukup tinggi sehingga menjadi waktu yang tepat untuk proses penanaman tanaman padi. Semoga produksi padi kita kedepan bisa optimal," tambahnya.
Kepala UPTD BP4 Wilayah II, Nurhayati menilai upaya percepatan tanam padi bisa dioptimalkan dengan penggunaan mesin olah tanah dan mesin tanam seperti transplanter. Sayangnya implementasi mesin tanam ini tidak serta merta cocok untuk semua lahan sawah, seperti halnya di Sidoluhur, Godean atau sebagian besar wilayah Sleman barat. Perbedaan tipe tanah membuat upaya tanam serentak juga belum bisa dilakukan.
"Percepatan tanam belum bisa dilakukan serentak karena tipe tanah disini tanah lumpur yang dalam dimana mesin transplanter tidak bisa digunakan dan hanya mengandalkan tenaga tanam manual. Tetapi kelompok tani akan berupaya maksimal untuk segera menanam semua hamparan sawah yang ada disini," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Boyolali Full Berawan Sepanjang Hari Ini, Cek Prakiraan Cuaca Sabtu 20 April
- Mendung dengan Suhu Panas, Simak Prakiraan Cuaca Klaten Sabtu 20 April
- Hanya Berawan tanpa Hujan di Wonogiri, Simak Prakiraan Cuaca Sabtu 20 April
- Gelapkan Uang & Terlibat Pencucian Uang, Dosen Nuklir UGM Diburu Polda Jatim
Berita Pilihan
Advertisement
Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Libur Lebaran Usai, Berikut Jadwal dan Tarif Terbaru Bus Damri dari Jogja ke Bandara YIA
- Top 7 News Harianjogja.com Jumat 19 April 2024, Timnas Indonesia Kalahkan Australia, Bus Terbakar di Gamping
- Cuaca DIY Hari Ini Jumat 19 April 2024: Jogja, Sleman dan Gunungkidul Hujan Lebat Disertai Petir
- Kapolresta Jogja Klaim Angka Kejahatan Jalanan Dapat Ditekan Selama Libur Lebaran 2024
- Termasuk Jogja, BMKG Ingatkan Sebagian Besar Wilayah Indonesia Waspada Cuaca Ekstrem
Advertisement
Advertisement