Advertisement
Kalurahan di Gunungkidul Mulai Manfaatkan Tanah Kas Desa untuk Peningkatan Kesejahteraan Warga

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Program tanah kas desa (TKD) sudah mulai dijalankan di Gunungkidul. Pada tahap awal pelaksanaan dilakukan di Kalurahan Bulurejo, Semin dan Sidoharjo, Tepus.
BACA JUGA: Tanah Kas Desa di Gunungkidul Dimanfaatkan untuk Budidaya Pertanian
Advertisement
Kepala Bidang Perencanaan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul, Agus Sugiarto mengatakan, program TKD untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat diinisiasi oleh Pemerintah DIY. Adapun pelaksanaannya dibiayai oleh Dana Keistimewaan melalui bantuan keuangan khusus (BKK) yang digelontorkan ke kalurahan yang mendapatkan program tersebut.
Menurut dia, untuk sekarang belum semua kalurahan di Gunungkidul mendapatkan. Sebab, di tahap awal, program ini baru menyasar di Kalurahan Bulurejo dan Sidoharjo.
“Nama programnya BKK Tata Kelola Pertanahan dari Pemerintah DIY. Tujuannya, untuk pemanfaatan lahan TKD agar bisa meningkatkan kesejahteraan sehingga jumlah keluarga miskin dapat dikurangi,” kata Agus, Selasa (9/5/2023).
Menurut dia, didalam pelaksanaan program ini ada alokasi anggaran yang digelontorkan. Untuk Bulurejo mendapatkan BKK sebesar Rp110 juta dan Kalurahan Sidoharjo sebesar Rp265 juta.
“Selain untuk pengetasan kemiskinan, program ini juga sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan di masyarakat,” kata Agus.
Ia berharap program ini bisa digulirkan di 144 kalurahan di Gunungkidul sehingga upaya penanggulangan kemiskinan dapat dioptimalkan dengan lebih baik lagi. Hanya saja, sambung Agus, untuk kepastian program sangat bergantung kebijakan dari Pemerintah DIY.
“Tentunya kami ingin 144 kalurahan bisa mendapatkan program yang sama. Untuk sekarang memang baru dua kalurahan yang memerolehnya,” imbuhnya.
Carik Sidoharjo, Heru Eko Susilo mengatakan, BKK Tata Kelola Pertanahan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan TKD sudah dilaksanakan. Lahan sudah dipersiapkan seluas dua hektare. Selain itu juga dibantu danais untuk pelaksanaan program senilai Rp265 juta.
“Sudah mulai dijalankan,” katanya.
Dia menjelaskan, lokasi lahan kas desa yang dimanfaatkan berada di Dusun Pulegundes 1. Lahan seluas satu hektare dimanfaatkan untuk tanaman kedelai dan sisanya untuk budidaya bawang merah.
“Total yang menggarap ada 43 orang. mayoritas merupakan keluarga kurang mampu. Diharapkan program ini bisa sebagai upaya pengentasan kemiskinan,” katanya.
Heru menambahkan pelaksanaan budidaya sepenuhnya didukung oleh danais. Meski demikian, pada saat panen berhasil warga penggarap diminta mengganti uang untuk benih dan pupuk. Tujuan pengembalian ini untuk memastikan program bisa terus dilaksanakan secara berkelanjutan.
“Kalau gagal panen maka tidak ada kewajiban mengembalikan. Tapi, kalau hasilnya sedikit, petani hanya diwajibkan mengganti uang untuk benih saja,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Rp1,79 Triliun Bantuan Operasional Sekolah madrasan dan RA Segera Cair
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Sudah 300 Ribu Eksemplar Buku Terjual di BBW Books Jogja 2025, Masih Ada Waktu 3 Hari
- Bandara Adisutjipto Ramai Lagi, Kini Giliran FlyJaya Membuka Rute Jogja-Halim
- 3.200 Jemaah Haji Asal DIY Sudah Tiba di Tanah Air
- Sempat Viral, Buaya Muara yang Meresahkan Warga di Sungai Progo Bantul Akhirnya Ditangkap
- Dukung Pendidikan dan Industri Ramah Lingkungan, KA Bandara Raih Penghargaan
Advertisement
Advertisement