Advertisement
EIS dan MTS Darul Ulum Kulonprogo Lakukan Pengamatan Burung di Muara Progo
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Endemic Indonesia Society (EIS) menggandeng MTS Darul Ulum Kabupaten Kulonprogo untuk memperingati hari burung migrasi sedunia atau world migratory bird day (WMBD).
Direktur Endemic Indonesia Society, Zulqarnain Assiddiqi mengatakan kegiatan yang berkolaborasi dengan Paguyuban Pengamat Burung Jogja (PPBJ) di antaranya melakukan kunjungan sekolah dan pengamatan burung di Muara Sungai Progo.
Advertisement
“Kami mencoba membuat rangkaian acara dalam rangka WMBD ini dengan dukungan dari East Asian-Australasian Flyway Partnership [EAAFP]. Semacam jaringan kerja sama jalur bermigrasi burung di asia timur dan Australia,” kata Zulqarnain ditemui di muara Sungai Progo, Galur, pada Sabtu (13/5/2023).
BACA JUGA : Kisah Lengkap Pengamat Burung
Edukasi pengamatan burung yang dilakukan di MTS Darul Ulum menjadi hal penting untuk memberikan kesadaran terhadap pentingnya menjaga kelestarian alam. Baik EIS maupun PPBJ memberikan materi seputar konservasi burung di kawasan muara Sungai Progo kepada sekitar 50 siswa.
“Edukasi ini bertujuan agar para siswa di MTS Darul Ulum yang berkegiatan di sekitar muara sungai Progo bertambah wawasan dan semakin tumbuh semangatnya untuk melestarikan burung bermigrasi yang ada di dekat mereka,” katanya.
Pria yang kerap disapa Juki tersebut, sampai saat ini melalui pendataan yang dilakukan PPBJ tercatat 47 jenis burung bermigrasi khususnya burung pantai (shorebird) yang menggunakan muara Sungai Progo dan sekitarnya untuk singgah sementara waktu.
Dari jumlah tersebut, beberapa jenis seperti Trinil Semak (Tringa Glareola) tercatat hingga ribuan individu. Catatan tersebut menjadikan kawasan muara Sungai Progo dan sekitarnya menjadi kawasan penting internasional, karena mendukung lebih dari 1% dari populasi global burung Trinil Semak.
Tegasnya, mengacu pada fakta tersebut, muara Sungai Progo berperan penting untuk kelestarian burung-burung penjelajah benua itu.
Koordinator Paguyuban Pengamat Burung Jogja, David Suharjanto mengatakan peringatan WMBD tersebut dilakukan melalui rangkaian acara seperti kunjungan sekolah dan pengamatan burung.
BACA JUGA : Pengamat Burung Jogja Ajak Selamatkan Burung Migran
“Fokus edukasi yang kami berikan itu terkait jenis burung apa saja, lalu langkah konservasi apa saja yang dapat diambil,” kata David.
David mengungkapkan muara Sungai Progo menjadi titik potensial yang kerap disambangi burung bermigrasi dari bumi bagian utara. Burung yang bermigrasi baru akan sampai di muara Sungai Progo pada bulan September.
“Sejauh yang saya ketahui, jumlah burung yang bermigrasi ke muara Sungai Progo menyusut,” katanya.
Guru MTS Darul Ulum Muhammadiyah Galur, Nur Sita Hamzati mengatakan pengamatan burung menjadi salah satu program unggulan kelas sains. Proses pengamatan burung menitikberatkan pada morfologi burung seperti bentuk tubuh, peran di lingkungan, dan fisiologinya. Pengamatan burung tersebut merupakan yang keempat kalinya sejak pertama kali kelas sains dibuka di MTS Darul Ulum pada tahun 2020.
“Pengataman itu penting soalnya burung punya peran positif untuk lingkungan,” kata Sita ditemui di muara Sungai Progo, Galur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Patung Gajah Mada Diletakkan di Dasar Laut untuk Tarik Minat Wisatawan
Advertisement
Berita Populer
- Dinkes DIY Catat 52 Kasus Bunuh Diri Sepanjang 2024, Terbanyak di Gunungkidul
- 45 Anggota DPRD Bantul Ajukan Cuti Kampanye di Pilkada 2024
- BREAKING NEWS: PSS Bakal Ganti Wagner Lopes, Pelatih Baru Diumumkan dalam Waktu Dekat
- Info Lowongan Lur! Pemkab Gunungkidul Buka 449 Formasi PPPK
- Pencurian Perhiasan Emas Kulonprogo, Korban Mengalami Kerugian Rp12 Juta
Advertisement
Advertisement