Advertisement
Mendes PDTT Klaim Daftar Tunggu Transmigrasi di Atas 5.000 KK

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Halim Iskandar mengklaim minat program transmigrasi terus meningkat. Saat ini jumlag waiting list atau daftar tunggu untuk mengikuti program ini lebih dari 5.000 kepala keluarga (KK) untuk seluruh Jawa.
Halim mengungkapkan meski jumlah daftar tunggu mencapai 5.000 KK, namun begitu Kementerian belum mengirimkan secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan adanya upaya perbaikan desain program agar lebih baik dan bermanfaat bagi para transmigran.
Advertisement
BACA JUGA : Kuota Belum Pasti, Puluhan Warga Gunungkidul
“Artinya program transmigrasi masih dibutuhkan namun kami ingin menyiapkan program sebaik mungkin. Bukan semata-mata memindahkan penduduk, namun sedemikian rupa perlu perubahan UU dan perubahan peraturan di bawah UU soal kepemilikan lahan secara komunal,” katanya di sela-sela membuka Rakornas Transmigrasi Tahun 2023 dan Pembekalan Mahasiswa KKN-PPM UGM yang bertajuk Transmigrasi Modern untuk Indonesia Sejahtera, di Grha Sabha Pramana Kampus UGM, Selasa (16/5/2025).
Sejumlah perubahan yang sedang diupayakan antara lain peningkatan kepemilikan luas lahan komunal yang digarap para transmigrant di lokasi transmigrasi. Selain itu perlu adanya pola pikir bahwa transmigrasi merupakan program modern yang bermanfaat meski sudah berjalan sejak puluhan tahun silam.
Lahan yang diberikan kepada transmigran bersifat komunal sehingga tidak dapat diperjualbelikan agar keberadaan transmigrasi tetap berjalan. “Perubahan ke arah modern ini salah satunya dari sebelumnya simbol cangkul, saat ini tractor besar, dari sisi lahan diupayakan minimal mendapatkan 3 hektare setiap KK,” ujarnya.
BACA JUGA : Minat Warga Bantul Ikut Program Transmigrasi Menurun
Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menilai program transmigrasi harus mendapatkan dukungan yang lebih besar dan diback-up anggaran yang cukup. Selama ini program ini mampu membentuk dan merawat pertumbuhan ekonomi baru di daerah terpencil.
“Selain itu membangun konektivitas ekonomi dengan berbagai kekurangan dari titik awal sampai pembangunan serba terbatas hingga menjadi daerah pertumbuhan ekonomi baru yang modern,” ujarnya.
Ia menilai transmigrasi menjadi salah satu program yang mampu mempersatukan masyarakat dari berbagai latar belakang. Mereka hadir sebagai pendatang kemudian berbaur dan menjalin hubungan baik dengan warga setempat.
“Ini menjadi kekuatan bangsa karena faktanya transmigrasi mampu menyatukan perbedaan. Program ini juga menjadi ruang distribusi pengetahuan, ilmu, kebudayaan serta pemerataan pembangunan bangsa,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Bukan Laut Mati, Ternyata Perairan Paling Asin di Bumi Ada di Kolam Ini
Advertisement
Berita Populer
- Hari Sepeda Sedunia, Jogja Dulu Punya Sego Segawe yang Kini Tak Ada Lagi Kabarnya
- BPPD dan GIPI Promosikan Wisata Sehat agar Wisatawan Tinggal Lebih Lama
- Dikritik Menteri Nadiem Makarim, Ini yang Perlu Anda Ketahui tentang ASPD di DIY
- Kini Ada Helpdesk Pekerja Migran Indonesia di YIA, Ini Fungsinya..
- Disaksikan Orang Tua, Buron Kasus Curanmor Ditangkap
Advertisement
Advertisement