Advertisement
Tren Positif Pariwisata 2024, Pakar: Jangan Sia-siakan Momentum Endemi!

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sejumlah pakar dari dalam dan luar negeri dihadirkan dalam Stipram International Tourism Seminar (SITS) yang bertajukTourism Trends 2023-2024 di Kampus Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (Stipram) Jogja, Sabtu (27/5/2023). Pakar mendorong menjadikan endemi sebagai momentum untuk bergerak lebih cepat dengan membuka akses lebih luas.
Sejumlah pakar yang hadir sebagai pemateri antara lain I Putu Astawa dari Politeknik Negeri Bali, Profesor Sugiarto dari Stipram, Felina Co Young dari Phillipine Woman University, Andre Lim dari Hotel School The Hague Netherlands dan Oratai Krutwaysha dari Rajamangala University of Technology Lanna Chiang Mai Thailand. Para pakar menyampaikan sejumlah potensi pengembangan pariwisata setelah dunia menyatakan status darurat Pandemi Covid-19 resmi dicabut.
Advertisement
BACA JUGA : Pergerakan Wisatawan saat Libur Lebaran 2023 di DIY
Chairman SITS 2023 yang juga pakar bidang pariwisata Damiarsih menjelaskan pakar dari dalam dan luar negeri sengaja dihadirkan untuk memberikan pandangan yang beragam terkait masa depan pariwisata. Sehingga bisa menjadi referensi dalam pengembangan pariwisata baik skala nasional maupun DIY.
Salah satu isu yang secara khusus dibahas adalah momentum pandemi yang saat ini telah menuju endemi seiring dicabutnya status darurat pandemi oleh WHO. Menurutnya ini menjadi kesempatan sektor pariwisata untuk membuka seluas-luasnya dan jangan sampai disia-siakan.
“Kalau bangkit menuju sukses jangan dibatasi harus disiapkan, walau pun dulu pandemi pariwisata paling awal terpuruk terdampak, tetapi yang paling bangkit di awal justru pariwisata. Momentum endemi ini jangan sampai disia-siakan, harus bisa bangkit tidak dibatasi untuk tumbuh, kita gaungkan, ayo semua silahkan datang ke Indonesia, silahkan datang ke Jogja,” katanya.
Wakil Ketua Stipram ini turut mendorong semua pihak memanfaatkan dengan baik momentum situasi yang saat ini telah dianggap pandemi oleh pemerintah. Sektor pariwisata diperkirakan akan terus berjalan dengan tren positif ke depan termasuk di 2024 dan berdampak pada sektor lain seperti industri hingga budaya.
“Semua sektor harus tumbuh bersaing dan bersinergi. Tetapi harapannya pariwisata dapat menggerakkan semua sektor baik industri, baik pariwisata, ekonomi, budaya harus bangkit. Karena saat ini sudah melandai dan endemi,” ucapnya.
Tidak kalah penting, kata dia, layanan pariwisata perlu memperhatikan era digital saat ini. Melalui penerapan digital akan mempercepat pengembangan suatu kawasan. Mengingat digitalisasi saat ini sudah merasuk ke semua lini. Melalui digital ini juga bisa menjadi edukasi bagi masyarakat untuk tetap mempertahankan Jogja sebagai kota wisata dan pendidikan.
BACA JUGA : 6,6 Juta Wisatawan Ditargetkan Masuk ke Jogja Tahun Ini
“Karena era digital merasuk semua kehidupan anak sampai dewasa, karena tren berbeda ini harus betul bisa memilah mana yang baik dan kurang baik. Jogja sebagai kota pendidikan dan tujuan wisata tetap masyarakat harus diedukasi,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polri Klaim Selesaikan 3.326 Kasus Premanisme dalam Operasi Serentak
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Soal Kelanjutan Rencana Pengembangan Wisata Malam Parangtritis, Begini Kata Dispar DIY
- Jalan Tegalsari-Klepu Kokap Penghubung YIA-Borobudur Hanya Diperbaiki 4 Kilometer, Ini Alasannya
- Pendaftar Sekolah Rakyat Sonosewu dan Purwomartani Tembus 700 Orang, Dinsos Gelar Verifikasi Lapangan
- Cak Imin Resmikan SPPG BUMDes Tridadi Sleman
- Warga Kasihan Jadi Korban Penipuan Modus Balik Nama Sertifikat
Advertisement