Sudah Genap Berusia 10 Tahun, Begini Sejarah Geopark Gunungsewu

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Geopark Gunungsewu memasuki usianya yang ke-10 tahun. Puncak peringatan satu dasawarsa Geopark Gunungsewu akan digelar di Kawasan Embung Nglanggeran di Kalurahan Nglanggeran, Patuk, Sabtu (17/6/2023).
Bentang alam karst Gunungsewu memiliki luasan sekitar 1.802 kilometer persegi. Adapun areanya berada di Kabupaten Gunungkidul, Wonogiri, Jawa Tengah hingga Pacitan di Provinsi Jawa Timur.
Advertisement
Pegiat Geopark Gunungsewu, Budi Martono mengatakan awalnya bentang alam karst Gunungsewu hanya dikenal sebagai Geopark Pacitan sampai 2009 lalu. Setahun kemudian, kawasan itu diusulkan untuk masuk jaringan UNESCO Global Geopark (UGG), tetapi ditolak.
“Baru setelahnya berganti menjadi Geopark Gunungsewu. Pengelolaan tidak hanya Pacitan, tetapi juga melibatkan Gunungkidul dan Wonogiri,” kata Budi, Rabu (14/6/2023).
Menurut dia, dengan pengelolaan yang melibatkan tiga kabupaten dan tiga provinsi ini akhirnya pada 13 Mei 2013 ditetapkan sebagai geopark nasional oleh Kementerian ESDM bersama dengan Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI).
“Pada September diajukan menjadi anggota Global Geopark, tapi ditunda karena ada sejumlah catatan yang harus dipenuhi terlebih dahulu,” katanya.
BACA JUGA: Pembangunan Jalan di Kedung Kandang Tak Ganggu Revalidasi Geopark
Mantan Sekda Gunungkidul ini menambahkan, upaya melengkapi kekurangan terus dilakukan dengan mengacu pada hasil penilaian oleh tim. Tindaklanjut ini akhirnya membuahkan hasil karena pada 19 September 2015, Gunungsewu dinobatkan sebagai anggota Global Geoparks Networks, yang sekarang berganti menjadi UGG.
“Penetapan dilaksankaan dalam kegiatan The 4th Asia-Pacific Geoparks Network (APGN), San'in Kaigan Symposium, Tottori-Jepang. Gunungsewu menjadi yang kedua masuk situs geopark dunia, setelah sebelumnya ditetapkan di Geopark Gunung Batur pada 2012 lalu,” katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Hary Sukmono mengatakan, total ada 33 lokasi geosite di Geopark Gunungsewu. Adapun rinciannya, 13 lokasi di Gunungkidul, 13 lokasi di Pacitan dan tujuh lokasi lain berada di Wonogiri.
“Untuk Gunungkidul di antaranya ada site Goa Pindul dan Gunung Api Purba Nglangeran,” katanya.
Hary menjelaskan, setelah ditetapkan ke dalam jaringan UGG di 2015, di tahun ini bakal dilakukan revalidasi keanggotaan oleh tim dari UNESCO. “Ini revalidasi kedua karena keanggotaan ditinjau setaip empat tahun sekali. Untuk validasi sudah kami persiapkan dari sekarang karena pelaksanaan dilakukan Juli mendatang,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Wilayah Sukabumi, Tak Berpotensi Tsunami
Advertisement

Unik, Taman Sains Ini Punya Gedung Seperti Pesawat Ruang Angkasa
Advertisement
Berita Populer
- BREAKING NEWS: Gudang Pengolah Tembakau Sorogedug Prambanan Terbakar
- Kontes Roket Air di Taman Pintar Diikuti Ratusan Peserta
- Meriahnya Sastra Anak Kampung Kota Jogja, Wujudkan Pembangunan Manusia
- Prakiraan Cuaca Jogja, Minggu 1 Oktober 2023
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA Xpress Mulai 1 Oktober 2023, Ada Penambahan Jam Operasional
Advertisement
Advertisement