Pemkab Bantul Minta Pembagian Daging Kurban Tidak Menggunakan Plastik
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengimbau kepada semua takmir dan panitia kurban Iduladha 2023 agar tidak menggunakan kantong plastik sebagai pembungkus daging kurban yang akan dibagikan kepada masyarakat.
Kepala DLH Bantul, Ari Budi Nugroho mengatakan imbauan tersebut sudah disampaikan kepada takmir dan panitia kurban melalui Surat Edaran (SE) Bupati Bantul. SE itu menindak lanjuti Surat Keputusan (SK) Bupati Bantul tentang pengurangan sampah plastik sebagai upaya menuju Bantul Bersih Sampah 2025 atau Bantul Bersama.
Advertisement
BACA JUGA : Iduladha 2023, Pemkot Jogja Sediakan 214 Petugas
Edaran Bupati Bantul itu poinnya adalah masyarakat supaya tidak lagi menggunakan kantong palstik untuk bungkus apapun termasuk pembungkus daging kurban saat Iduladha mendatang. Sebagai gantinya bisa menggunakan pembungkus yang ramah lingkungan.
“Kemasan daging kurban yang ramah lingkungan itu bisa macam-macam, bisa menggunakan daun jati, menggunakan besek atau bahkan panci agar tidak menimbulkan sampah yang tidak ramah lingkungan seperti sampah kantong plastik,” katanya saat ditemui Rabu (21/6/2023)
Ari mengatakan DLH Bantul akan menerjunkan sejumlah fasilitator untuk memantau penggunaan bahan ramah lingkungan yang ada di setiap kapanewon. Sosialisasi juga dilakukan melalui media sosial terkait penggunaan wadah daging kurban yang ramah lingkungan tersebut. Harapannya semakin banyak masyarakat yang meninggalkan kantong palstik
“Sekali lagi saya minta kepada semua takmir masjid supaya tidak menggunakan bahan yang tidak ramah lingkungan untuk kemasan daging kurban. Karena plastik terutama plastik hitam mengandung zat-zat kimiawi berbahaya yang dapat memengaruhi kualitas daging,” ujarnya.
Lebih lanjut Ari mengatakan selain imbauan pengurangan kantong plastik, pihaknya juga meminta takmir atau panitia kurban agar tidak membuang dan mencuci jeroan di sungai agar tidak mencemari air sungai dan juga menjaga kebersihan jeroan. Untuk membuang jeroan, ia meminta sebaiknya membuat jugangan atau lubang di dalam tanah untuk mengubur isi jeroan.
Dengan demikian isi jeroan akan cepat terurai dan kembali menadi pupuk. “Kalau jeroan kambing, sapi, dan domba yang makannya rumput ketika ditimbun di dalam tanah maka akan cepat terurai dan kembali menjadi pupuk,” ucapnya. Sementara untuk membersihkan jeroan diimbau agar menggunakan air dari sumur atau air PDAM.
BACA JUGA : Kota Jogja Masih Membutuhkan Ribuan Ekor Hewan Kurban
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo mengatakan jawatannya telah mengumpulkan sekitar 200 takmir masjid di Bantul untuk mendapatkan sosialisasi tentang cara penyembelihan hewan kurban secara benar. Selain mendapatkan sosialisasi tata cara penyembelihan, takmir juga mendapatkan terpal untuk alas saat membersihkan kulit hewan kurban hingga memotong-motong daging.
Joko berujar sebenarnya ada sekitar 2.000an takmir yang ada di Bantul. Namun yang diundang untuk mendapatkan sosialisasi tata cara penyembelihan hewan kurban hanya 200 orang. “Harapannya takmir yang diundang bisa menularkan ilmu yang didapat kepada takmir masjid lainnya,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Masuk Masa Tenang Pilkada 2024, Bawaslu Ingatkan Tidak Ada Lagi APK
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tahun Ini Hanya Digelar Sekali, STTKD Mewisuda 691 Lulusan
- Senam Bersama dan Konser Musik Jadi Cara Heroe-Pena Gaet Suara Semua Kalangan
- Masa Tenang Pilkada 2024, Satpol PP Jogja Bidik 5.000 APK di Semua Wilayah
- InDrive Dorong Perubahan Sosial lewat Festival Film Alternativa
- Pelaku Praktik Politik Uang Bakal Ditindak Tegas Polres Kulonprogo, Ini Hukumannya
Advertisement
Advertisement